"Apakah masih ada film yang terputar di cermin itu?" tanya Oky penasaran.
"Lihat saja."
Beberapa saat kemudian, terputar kembali dengan kisah lainnya.
***
"Sastra, untuk apa jurusan gak berguna itu, hah?!" bentak Ibu Niskala.
Berbagai larangan sudah Niskala, atau akrab disapa Kala itu alami. Kala mengalaminya semenjak ia memutuskan masuk ke jurusan favoritnya: sastra inggris.
"Tapi, aku suka menulis, Bu. Cuma sastralah yang paling dekat denganku. Kala pengin jadi penerjemah," pintanya.
"Apa susahnya nurut sama Ibu? Hah?" Pekik Ibunya.
Kala masuk ke kamarnya. Ia duduk bertekuk lutut dibalik pintu. Satu hal yang selalu ia lakukan, saat merasa tertekan dengan Ibunya.
Ia menenggelamkan kepalanya dalam dekapannya. Tak jarang, air mata yang mengalir menjadi jalan dirinya tertidur. Ya, tidur adalah cara satu-satunya menenangkan sedih di atas sedih.