POV Aksa
Praank!!
Sebuah bingkai foto terjatuh dari kamar Aksa. Ia hantam tembok kamar dengan kepalan tangannya. Sesekali menatap jendela. Membayangkan sosok Ayya duduk manis di sana. Seperti yang pernah ada.
"Ay, kenapa kamu tega seperti ini? Aku tak bisa mengerti!!" Gerutu Aksa.
"Berubah lebih baik? Tapi memilih menjauh? Maksudnya apaan?"
"Setelah perpisahan kita dahulu dan menjalani semuanya, apa ini semua caramu mengakhirinya?" Lanjut kesalnya.
"Aaarrrghhh!!!"
Praaank!!
Craaak!!
Kaca yang menempel di dinding kamarnya pun jadi pelampiasan selanjutnya. Ia hantamkan dengan kepalan tangannya.
Kepingan kaca berserakan kemana-mana. Darah mengalir deras di tangan Aksa. Sebuah pemandangan memilukan mata siapa saja.
Mendengar bunyi pecahan kaca dan hiruk pikuk di kamar anaknya, Ibunya mengetuk pintu. Cemas terdengar dari suaranya.
"Nak... ada apa? Buka pintunya, Nak," pinta Ibunya.
"Ada apa? Ceritakan ke Ibumu." Lanjutnya memohon.