POV Oki
Kabar menyejuk sabar. Setidaknya, dua kabar telah kutenangkan hari ini. Motor yang sudah sampai dengan selamat. Dan mau tak mau, aku mengabari Ibu. Dengan tetap menyembunyikan rahasiaku. Ya, aku berbohong. Berbohong bahwa aku diterima kerja. Berbohong bahwa aku baik-baik saja. Berbohong karena tak menceritakan luka-luka. Ucapan-ucapan istri Mas Ahsan. Kembali, tapi aku ini pria. Oki.
Kini, rahasiaku bertambah. Aku memilih tak mengabari Ibu tentang kepindahanku. Tak ada sedikitpun keinginan mengabari. Itu hanya akan membuatnya kawatir dan cemas setiap hari. Ibu punya riwayat darah tinggi dan jantung, yang harus senantiasa kujaga emosinya. Ini sebagian alasanku terlihat selalu baik-baik saja. Toh, kalau benar-benar tak kuat, aku lebih memilih menghindar. Diam. Pergi jauh.