Ayya kembali menatap dirinya di depan cermin. Dipandangi sesuatu yang ada di kepalanya. Sebuah kain persegi berwarna navy, kesukaannya. Dengan aksen sedikit bunga daisy di beberapa bagiannya.
"Entah kenapa aku sangat menyukainya." Gumam Ayya.
Tangannya masih berusaha menata. Apa yang sebaiknya ditata di kanan dan kirinya. Di sisi bawah dan atasnya. Sesekali ia melepaskan kembali. Mentanya kembali. Lalu melepaskannya kembali.
"Ah, gimana sih yang bener? Hum?" keluhnya di pagi hari.
Ibunya mengetuk pintu kamarnya.
"Nak.... ibu boleh masuk?"
"Iya, Bu. Pintunya ndak ditutup, ko."
"Subhanallah... kamu sudah yakin akan berhijab, Nak?"
Ayya menganggukkan kepala.
"Tapi bantuin. Ayya bingung pakenya," keluhnya pada Ibunya.
"Sini... ibu bantu."
Ibunya merapikan ujung atas dan beberapa sisinya.
"Kamu tuh ya... jadi keliatan manjanya. Masih belum biasa pake kerudung aja.""
"Ibu. Ayya kan masih tergolong baru pake."
"Iya-iya. Nah, sekarang lihat di cermin. Gimana? Cantik kan?"
