Chereads / The Throne Of Eudor / Chapter 12 - Permintaan, : Istana Bromelia 5

Chapter 12 - Permintaan, : Istana Bromelia 5

Para pelayan menyajikan makanan pembuka yang dibuat oleh koki istana, kali ini makanan pembuka yang disajikan adalah makanan yang bernuansa sayuran-sayuran organik yang dipetik di kebun istana oleh para koki. Aku mengambil waktu untuk berbicara kepada ayah sambil menikmati makan yang disajikan, aku memulai membuka pembicaraan dengan santai.

"Ayah... mengenai Istana Bromelia ada yang ingin aku sampaikan"

"Tampaknya ada banyak hal yang sudah kamu selesaikan Rowena ..."

"Belum selesai sepenuhnya ayah... aku ingin meminta ijin mu akan beberapa hal yang akan aku jalankan di Istana Bromelia diantaranya yaitu mengenai koki yang dulunya menjadi koki di istana Bromelia tapi karena anggaran dana yang dipotong menyebabkan mereka harus keluar dari istana dan sekarang mereka bekerja di luar istana yaitu di pinggir ibukota. Aku ingin membawa mereka kembali untuk bekerja di istana ayah...karena tidak mudah untuk mencari koki yang mengetahui makanan-makanan kesukaan orang-orang dari keluarga Marquess Ridric. Aku ingin mendengar keputusanmu soal ini ayah... "

"Jika hal itu yang memang kamu butuhkan Rowena.. aku akan membuatkan surat undangan dan menyuruh Alberto untuk mengirimkanya agar mereka dapat bekerja lagi di istana Bromelia dengan bayaran yang pantas"

"Terimakasih Ayah... mengenai anggaran istana apakah aku dapat memintanya terpisah untuk istana Bromelia... karena anggaran istana adalah tanggung jawab Ratu Elisa aku ingin mendengarkan pendapatmu ayah jika aku bisa mendapatkan tanggung jawab untuk mengatur anggaran istana Bromelia sendiri, ini juga agar aku dapat belajar dalam mengurus keuangan walaupun hanya dalam istana yang kecil...lagipula yang aku tahu istana Bromelia adalah istana terpisah yang diberikan kepada ibuku Ratu Amelia sehingga sudah sewajarnya aku yang akan memiliki dan mengurus istana itu bukankah begitu Ayah...?"

Sampai saat ini raut wajah Ratu Elisa tampak sangat kesal karena aku mencoba untuk mengambil kembali anggaran istan Bromelia kembali dari tangganya. Ia mencoba sebisa mungkin untuk tidak mengumpat kepadaku dihadapan ayah, ia meyakinkan dirinya untuk tetap santai dan menyembunyikan kekesalannya dibalik senyum bodohnya itu, mencoba bertindak sebagai seorang ibu sambung yang akan menuruti semua kemauan anaknya ini.

Anggaran istana adalah tanggung jawab seorang ratu untuk menggelola istana secara baik dan benar sesuai dengan yang Kaisar anggarkan secara tahun ketahun itu sudah menjadi tanggung jawab Ratu Elisa. Jika kamu ingin mengambil tanggung jawab keuangan Istana Bromelia dari Ratu Elisa tanyakan langsung kepadanya"

Seperti yang aku duga, ayah memberikan semua keputusannya kepada Ratu Elisa ia ingin melihat bagaimana Elisa akan bertindak kepadaku mengenai masalah ini. Kaisar masih ingin menguji Ratunya sendiri menyikapi keinginan anak yang bukan darah kandungnya tapi yang akan menjadi penerus tahtah kekaisaran, kepada seorang Putri Mahkota dari ratu yang ia singkirkan dengan tanganya sendiri. Kaisar membuat sebuah pertunjukan yang bisa ia saksikan hanya untuk dirinya kemenangan atau kekalahan yang akan dipilih oleh Ratunya.

Ayah hanya melanjutkan mengangkat garpu menikmati kembali saat makanan utama disajikan oleh pelayan. Ratu Elisa hanya terdiam sambil melirik dan membaca wajah yang dibuat oleh suaminya sendiri. Karena bisa dikatakan walaupun mereka berdua adalah pasangan suami istri akan tetapi hubungan diantaranya tidak lebih dari hubungan Kaisar dan Ratu yang dapat saling menjatuhkan seperti yang dilakukan pada ibuku dulu Ratu Amelia.

"Bukankah saat ini kamu masih terlalu dini untuk diberikan tanggung jawab yang besar itu Rowena, walaupun kamu adalah seorang putri mahkota dan yang akan melanjutkan tahtah kekaisaran tapi jika kamu memaksakan diri itu tidak akan baik untuk dirimu dikemudian hari"

#Elisa datang dengan nasihat yang lugu sekaligus lucu kepada seorang anak yang ingin belajar. Rowena hanya bisa tersenyum dan menjawab dengan keluguan yang sama kepada Elisa sebelum Elisa melanjutkan saran bodohnya itu#

"Itulah alasan aku ingin meminta untuk menyerahkan anggaran istana bromelia kepadaku ibu aku ingin belajar dari lingkungan yang bisa aku pegang sendiri setidaknya aku dapat belajar di sini agar tidak dipermalukan nantinya di akademi kekaisaran bagaiman jadinya jika aku tidak bisa mengambil bagian dari kegiatan di akademi karena ketidakmampuanku"

Ayah tampak terkejut ia melihatku dengan tatapan yang aneh dan seakan berfikir bagaimana putri dihadapannya ini dapat menjawab Ratu Elisa dengan begitu baik dan tampa berteriak dan marah seperti putri pengacau yang sebelumnya bahkan ketika Ratu Elisa memberikan jawaban yang sangat tidak masuk akal begitu. Ya kamu tau ayah karena Rowena yang berada di tubuh kecil ini memiliki umur yang sudah sangat malas jika harus bersandiwara seperti sikap Rowena kecil jadi tak akan menjadi masalah besar jika sikapku berubah secara drastis begini.

"Apakah kamu sudah memutuskan untuk masuk ke akademi kekaisaran tahun ini Rowena...?"

"Ia ayah aku akan mengikuti ujian masuk akademi dan mengikuti pembelajaran dengan baik yang diberikan oleh master-master yang ada di akademi"

"Bagus jika kamu akhirnya mau untuk mengikuti ujian masuk akademi karena jika kamu tidak ingin belajar di akademi pun kamu masih bisa mendapatkan pembelajaran yang sama hanya saja kamu tidak akan dapat melihat bagaimana sosialisasi di akademi bekerja tanpa adanya perbedaan status, tentunya kamu akan dapat benar-benar mencari sekutumu sendiri"

Ayah benar akan hal itu.... di akademi kekaisaran segala status yang dimiliki tidak akan ada artinya. Hal ini karena aturan di akademi kekaisaran yang mengatur bahwa semua orang di kekaisaran Eudor berhak atas pendidikan yang ia inginkan. Karena peraturan yang ada ini maka gelar bangsawan maupun seorang panggeran dan putri sekaligus tidak akan bisa masuk jika tidak memenuhi tes masuk yang dibuat oleh para master di akademi. Hal ini tentunya untuk mendapatkan seseorang yang benar-benar mempunyai bakat maupun seseorang yang bekerja keras untuk mendapatkan dan mengembangkan bakat yang mereka miliki sehingga tak jarang bagi anak seorang bangsawan yang mengikuti tes tidak akan diterima karena dikalahkan oleh seorang anak rakyat biasa yang memiliki tekad yang kuat. Tentunya bagaimana dan seperti apa tes yang diberikan selalu dirahasiakan dan berbeda dari tahun ketahun oleh para master, mereka membuat dan melaksanakan tes sesuai dengan apa yang mereka inginkan sebagai hak penuh seorang master akademi kekaisaran.

"Jika kakak akan pergi ke akademi aku akan mengikutimu kakak, aku juga ingin belajar seperti kakak...."

#Kristina meninpali pembicaraan dengan suaranya yang manis, ia bertingakh seperti adik yang tak ingin ditinggal jauh oleh kakaknya, hal itu membuat sang kaisar menoleh dan tersenyum melihat kristina yang bertingkah seperti itu#

"Tentu saja kamu akan belajar juga di akademi hanya kamu harus berumur tujuh tahun dulu sampai mampu untuk mengikuti ujian masuknya Kristina"

"Benar yang dikatakan ayah aku akan menunggumu di akademi Kristina"

Aku menimpali pembicaran dengan santai bertingkah seperti kakak yang akan senang hati bertemu dengan adik manisnya itu, walaupun tentunya ia tidak akan berhasil menemuiku sebagai seorang Rowena.