Semua yang dibutuhkan telah selesai dipersiapkan, hari ini adalah hari dimana para tamu keluarga akan datang secara bersama-sama, penjagaan seluruh gerbang ibukota pun diperketat dengan pemeriksaan barang bawaan masing-masing yang akan dibawa masuk ke istana kekaisaran. Pemeriksaan ini tentunya dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau bahkan mencegah sesuatu yang besar terjadi.
"Yang mulia saya sudah menyediakan beberapa gaun yang dikirimkan ada tiga buah gaun yang masing-masing memiliki warna berbeda merah, biru dan putih dengan hiasan permata ruby yang cantik. Warna apa yang anda inginkan untuk pakai yang mulia putri....?
"Aku akan memakai gaun yang berwarna putih itu Ana...".
"Baiklah yang mulia..."
Maid yang sangat cekatan, begitulah Ana.. Bahkan tanpa bantuan siapapun selama ini ia dapat bertahan dengan tempramen Rowena yang sangat buruk sekalipun...Ia bertahan seakan-akan tidak ada lagi tempatnya untuk berpaling jika tidak ada Rowena seorang...Mengikutinya seperti ibu anjing yang sangat menyayangi walaupun anak itu menunjukkan taring padanya. Mungkin Rowena tidak akan paham akan rasa kasih sayang itu atau bahkan rasa kasihan yang diberikan oleh Ana yang setia melayani seorang tuan putri malang yang kapan saja bisa kehilangan gelar sebagai pewaris tahtah hanya dengan sedikit konspirasi dari ibu tiri dan adiknya itu..
Istana kekaisaran memiliki daerah tempat yang lebih tinggi dari ibu kota dengan wilayah yang setara dengan luas ibukota sehingga akan sangat mudah untuk mengenali kereta kuda yang masuk melewati gerbang penjagaan. Semua kegiatan di ibukota dapat terlihat dari menara sihir yang dibuat setelah peperangan oleh kaisar terdahulu, seperti melihat dari atas bukit dengan padang rumput dibawahnya begitulah penggambaran yang diberikan oleh maid-maid yang membersihkan tempat itu.
Kereta keluarga Marquess Ridric terlihat sangat mencolok dibandingan dengan yang lainnya dengan ornamen-ornamen salju dengan warna putih pekatnya dapat dilihat dari jarak yang jauh sekalipun dibandingkan dengan kereta kereta yang lainnya. Terlihat bendera keluarga berkibar disisi kanan kereta dengan gambar bunga mawar merah darah yang menghiasi bendera putih dengan sulaman-sulaman emas yang mempercantiknya. Ratu Amelia bahkan Rowena sangat menyukai bunga yang menjadi lambang keluarganya itu hal ini bukan menjadi pertanyaan lagi mengapa karena tentu saja lambang dari sebuah keluarga adalah segalanya bagi seorang anggota keluarga.
Dengan gaun putih bersih yang dihiasi dengan permata ruby Rowena tampak cantik dengan rambut emasnya yang terurai menjuntai cantik yang dihiasi beberapa jepit bunga mawar merah. Rowena menunggu kedatangan keluarga Marquess Ridric di depan halaman utama istana dengan beberapa maid dan kepala pelayan yang ikut menemaninya.
"Hamba menghadap Yang Mulia Putri Mahkota Rowena Flora de Eudor , Lambang Kecantikan Eudor Semoga Matahari Kejayaan dan Kekuatan Eudor Selalu Bersinar Terang."
"Selamat datang Marquess dan Marchionnes Rian Ridric di Istana Kekaisaran Flora De Eudor"
Setelah beberapa saat kami saling menatap satu sama lain aku memperhatikan Kerutan- kerutan yang tampak diwajah paman yang belum ada saat terakhir kali aku melihatnya. Dengan wajah nya itu ia memberikan senyum terhangatnya sekali lagi setelah sekian lama, aku bahkan hampir meneteskan air mata yang cepat-cepat aku usap agar tak terlihat olehnya.
"Karena perjalanan yang cukup panjang Yang Mulia Kaisar Memerintahkan untuk langsung membawa para tamu ke tempat kediaman selama di Istana... Aku sudah menyediakan istana Bromelia untuk paman dan bibi tempati selama berada di Kekaisaran. Aku akan menemani kalian" Dengan segera mereka kembali menaiki kereta kuda dan menuju ke Istana Bromelia.
"Selamat Pagi Yang Mulia Putri Mahkota Rowena Flora de Eudor , Lambang Kecantikan Eudor Semoga Matahari Kejayaan dan Kekuatan Eudor Selalu Bersinar Terang."
"Selamat datang Marquess dan Marchionnes Rian Ridric di Istana Kekaisaran Flora De Eudor" Para pelayan berbaris rapi di depan istana dan serempak mengucapkan salam
"Selamat datang di Istana Bromelia...Istana bunga mawar yang dibangun oleh yang Mulia Ratu Amelia semoga paman dan bibi akan betah untuk tinggal di sini. Mereka adalah para pelayan yang akan membantu melayani kalian selama tinggal di kekaisaran dan dia adalah pelayan utama istana Bromelia Lady Aimee"
"Senang sekali setelah sekian lama aku bisa bertemu denganmu lagi Lady Aimee aku harap kamu selalu dalam keadaan sehat untuk terus berada di sisi Rowena" Marquess Rian tentu mengetahui Aimee yang menjadi maid kepercayaan adiknya Ratu Amelia karena Lady Aimee sudah sangat lama berada di samping Ratu Amelia.
"Lady Aimee tolong kamu antarkan mereka ke kamar yang akan ditempati kepada paman dan bibi. Paman, bibi untuk sekarang sebaiknya kalian beristirahat terlebih dahulu...pada malam nanti aku harap kalian sudah merasa lebih segar dan bersedia untuk dapat makan malam bersamaku di taman mawar belakang istana, aku sudah membuatkan jamuan kecil untuk meyambut kalian dan saudara sepupu yang sangat aku rindukan"
"Tentu saja Rowena...kamu sudah sangat besar sehingga mengetahui bahwa paman dan bibimu ini membutuhkan istirahat dari perjalanan panjang kami...Terimakasih sayang kami akan menemuimu nanti...selamat siang Rowena"
"Selamat siang paman bibi ...."
Ada 5 kereta kuda yang dibawa oleh Marquess Rian Ridric dari daerah utara dengan dua kereta berisi penuh dengan barang-barang seperti gaun pesta dan lainnya...dua kereta dinaiki oleh anak-anak Marquess dan para maid yang memang sengaja di berikan kereta berbeda untuk dapat mengelabui orang-orang yang berniat untuk menyakiti keturunan dari Ridric serta satu kereta utama Marquess dan Marchionnes Rian Ridric.... Kelima kereta kuda ini tidak memiliki perbedaan sedikitpun.. yang sama-sama memiliki warna kereta putih bersih yang sesuai dengan warna salju sehingga dapat dengan mudah berkamuflase ketika melewati pegunungan yang penuh dengan salju, hal ini juga agar ketika musuh atau pun bandit sekalipun yang ingin menyerang dalam perjalanan tidak akan dapat membedakan dan tentu saja musuh yang bingung akan lebih mudah untuk di bantai oleh para prajurit Ridric yang mengikuti...
"Yang mulia saya telah mengantarkan Marquess dan Marchionnes serta Adelio, Adelia dan Adenia Ridric ke kamarnya masing-masing. Dari keempat belas kamar yang ada hanya empat yang digunakan dan tersisa sepuluh kamar tamu yang kosong. Sesuai dengan apa yang anda perintahkan saya memberikan kamar tamu pertama kepada Marquess dan Marchionnes dan tetap mengosongkan kamar utama. Untuk sekarang saya akan meminta para koki untuk dapat memulai memasak dan mempersiapkan jamuan"
"Baiklah...Terimakasih Lady Aimee aku menginginkan kamu untuk dapat menyampaikanya ke koki dan dapat semaksimal mungkin dalam menyiapkan makanan dan memuaskan paman dan bibi gunakan bahan-bahan yang berkualitas karena kita sudah mendapatkan anggaran penuh sehingga tidak perlu untuk berhemat untuk saat ini "
"Tentu saja yang mulia putri mahkota saya akan sampaikan sesuai dengan apa yang anda katakan"
Karena paman berencana menetap sekitar 1 bulan di kekaisaran sehingga rencana awal yang hanya satu minggu diubah dengan tergesa-gesa, oleh karena itu paman ketiga dan keempat ditugaskan membantu dan memantau Adelard untuk dapat menjalankan kursi kepala keluarga di utara. Kamar utama yang awalnya aku akan berikan untuk paman dan bibi tidak jadi aku berikan tentu saja hal ini karena dalam satu bulan kedepan aku berencana untuk dapat tinggal di Istana Bromelia walaupun tidak setiap saat tetapi aku ingin dapat bermain dan mengakrabkan diri dengan saudara-saudara sepupuku yang dulu bahkan tidak ku ketaui namanya itu.