Dalam sekejap, ekspresi Arman berubah. Tanpa sadar dia menundukkan kepalanya ntuk melihat Kirana di pelukannya, putri kecil itu masih tidur nyenyak. Dari sudut pandang orang luar, tidak ada apa-apa, tetapi hanya Arman, yang memegang Kirana, yang bisa merasakan pakaian di perutnya menjadi panas dan lembab.
Arman terlalu gugup sebelumnya dan tidak merasakan apa-apa, tetapi sekarang setelah duduk dengan tenang di dalam mobil, dia merasa ada sesuatu yang salah. Tadinya dia tidak terlalu memikirkannya karena dia pikir itu adalah Kirana yang terlalu lama berada di pelukannya, tapi tempat di mana ayah dan putrinya saling berdekatan terasa panas.
Dia tidak pernah berpikir bahwa Kirana mungkin buang air kecil! Kalau bukan karena Harry yang mengingatkannya, dia takkan tahu tentang ini. Arman tanpa sadar menyentuh tubuhnya dengan tangannya, dan dia merasakan tangan yang basah!
"Haha, Arman, lihat ekspresimu! Hahahaha!"
