Alea bersyukur telah bertemu Dian. Bertahun-tahun yang lalu, Dian bisa dianggap sebagai tangan kanan ayahnya.
"Ya, kamu sudah dewasa sejak lama," kata Dian sambil tersenyum. Pada saat ini, lampu hijau di depan akhirnya menyala, dan Dian menginjak pedal gas sehingga mobil akhirnya melewati perempatan.
"Ngomong-ngomong, Alea, secara langsung aku telah memberi ibumu sepuluh juta rupiah yang kamu tinggalkan bersamaku," Dian tiba-tiba mengubah topik pembicaraan. Dia berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Kamu juga tahu situasi ibumu saat itu. Mereka tidak memahamimu dan mereka jelas takkan menerimanya kalau mereka tahu itu adalah uangmu,"
Alea sepertinya akan mengatakan sesuatu tapi mengurungkannya.
Ketika Dian mengucapkan kata-kata ini, dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Saat itu, ibu dan adik laki-lakinya membencinya. Karena dirinya, perusahaan ayahnya bangkrut. Pada akhirnya, ayahnya berakhir dengan melompat dari gedung.