"Turun."
Renanta yang masih sibuk mengamati interior mobil Arjuna spontan mengerutkan kening.
"Saya bilang turun."
"Ta..tapi ini belum sampai di rumah saya mas."
Arjuna tersenyum miring, "Sayang memang sama sekali berniat mengantarkan kamu."
"Ta..tapi tadi mas Arjuna bilang-"
"Kamu percaya?" Ucapan Renata terputus, karena Arjuan begitu saja memotongnya. "Kamu benar-benar mengira kalau saya akan luluh karena godaan murahan kamu di kedai Medda tadi?" Arjuna tertawa kencang, kepalanya bahkan sampai mengenadah.
"Astaga, kamu pikir saya sebodoh Didi?"
"Mas Arjuna ke..nal sama Didi?"
Arjuna lagi-lagi menyeringai, laki-laki itu kelihatan sangat menyeramkan di mata Renata sekarang.
"Ini peringatan untuk kamu perempuan sundal." Arjuna menatap Renata yang merapat ke pintu mobil, "Jangan pernah lagi usik Medda atau kamu akan menyesal."
"Sa..saya enggak pernah mau mengusik Medda." Ucap Renata patah-patah.