Dewi kembali memasuki kamar perawatan cucunya, tas tangannya tertinggal di dalam. Perempuan paruh baya itu melangkah ragu, mendekati Dya dan juga Arjuna yang sedang bersitegang.
"Kalian bertengkar?" Dewi menghampiri putrinya.
"Enggak bunda, kami cuma sedang membicarakan soal kesehatan Zain."
Dewi menatap Arjuna dan juga Dya dengan curiga, "Kalian jangan saling menyalahkan, di sini Arjuna dan kamu sama-sama salah. Kalian sama-sama lalai dalam mengawasi Zain."
"Iya bunda, Dya ngerti."
Dewi masih belum mau melepaskan pandangannya dari Arjuna, laki-laki yang sudah satu tahun setengah menikahi putrinya terlihat menipiskan bibir. Dewi bisa menebak dengan jelas, jika tadi putri dan menantunya serius bertengkar.
"Bunda serius Juna, setelah Zain sembuh nanti kalian harus tinggal di rumah Aksara."
"Rumah Aksara terlalu jauh dari kator Arjuna yang sekarang bund."
"Bunda akan bilang papa kamu, bunda akan minta kamu di kembalikan ke kantor pusat."