"Coba pikirkan baik-baik Medda."
Medda mengela nafas, entah sudah yang keberapa kali sepanjang hari ini. perempuan itu gamang memikirkan bagaimana harus menyikapi Arjuna. perasaannya untuk mantan majikannya itu masih utuh, tapi kesenjangan sosial dan juga rasa sakit hatinya terhadap Dewanata membuat Medda menghabiskan waktu semalaman untuk berfikir.
"Medda!"
Perempuan itu mendengus begitu melihat Renata dengan dandanan hebohnya melambaikan tangan, perempuan itu mengenakan syal bulu-bulu di hari yang terik.
"Aku penasaran apa yang Didi liat dari perempuan itu." ucap Sri bergidik kemudian pergi membersihkan meja yang baru saja di tinggali pengunjung.
Medda berusaha menyubukan diri, perempuan itu malas meladeni Renata, selingkuhan suaminya itu tidak mungkin mengunjunginya tanpa maksud tertentu.
