Didi langung kembali ke kamarnya untuk menemui Renata yang cemberut di depan meja rias, laki-laki menunduk mengecup bibir ke kekasihnya sembari tersenyum menenangkan.
"Enggak usah khawatir, Medda enggak akan berani macem-macem lagi."
Renata menatap Didi dengan tidak yakin, "Kalau istri kamu itu keberatan sama kehadiran aku di sini mending aku pergi aja deh."
"Enggak." Didi menggeleng tidak suka, "Kamu di sini aja udah, aku janji Medda enggak akan berani lagi ganggu kamu atau usil soal kita."
"Aku kan malu sayang, di kiranya aku ini bener-bener parasit lagi."
"Sttt, udah ya enggak usah di pikirin. Pokoknya di rumah ini kamu bukan tamu, kalau Medda berani macem-macem lagi kamu lapor aku." Didi tersenyum sini ketika melanjutkan kalimatnya, "Yah, walau aku yakin perempuan itu enggak akan berani lagi macem-macem sih."
Didi menepuk-nepuk pucuk kepala Renata pelan, "Udah ya, aku tinggal dulu sekarang. aku harus kerja."
"Eng, masih kangen."