Chereads / BROKEN MARRIAGE / Chapter 10 - Latihan Di Rumah Alex

Chapter 10 - Latihan Di Rumah Alex

Di dalam lift, Angel terus membuang nafas dari mulutnya. Kenapa ia begitu bergetar. Kenapa perasaan ini sangat berbeda sekali data ia menjalin kasih dengan Leo dulu ia tidak seberdebar ini jantungnya.

"Kenapa ya… Huufftt, kenapa seperti ini?" ucap Angel pelan dan ia merasakan tangannya yang sudah dingin sekali.

Angel keluar dari lift dan ia mencari nomor apartemen Alex. Dari dalam Alex bisa melihat Angel dari CCTV yang berada di dalam ruang kerjanya dan Alex mencoba merapihkan pakaian serta rambutnya lalu ia memegang dadanya sambil membuang nafasnya.

"Angel, kamu benar-benar membuat aku sangat-sangat jatuh cinta padamu," ucap Alex lalu ia memutuskan untuk ke dapur saja mencari kesibukan untuk menghilangkan rasa groginya.

Angel menekan bell pintu apartemen Alex. Walau disuruh masuk langsung, tetap saja ia merasa tidak enak sama sekali.

Alex segera membuka pintunya. "Hai…" sapa Angel sambil melambaikan tangannya.

"Hai, masuk," ucap Alex dan mereka berdua sama-sama salah tingkah.

Angel mengangguk dan mereka berdua masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang sangat canggung. Tidak seperti biasanya kalau bertemu selalu bicara seperti biasanya.

"Duduk dulu, aku ambilkan minum dulu."

"Ah iya," ucap Angel lalu ia menatap sekeliling apartemen Alex yang sangat rapih dan juga bersih sekali. Nuansa warna putih menjadi pilihan Alex, padahal biasanya laki-laki sukanya hitam tetapi ia malah suka warna putih sangat bersih sekali, tidak ada debu atau noda sedikit saja di ruangan ini.

"Ini minum dulu," ucap Alex sambil memberikan gelasnya.

"Ah iya terima kasih. Apartemen kamu bersih sekali, aku jadi malu waktu kamu datang ke apartemenku justru malah berantakan."

"Ah tidak juga, ini karena ada yang bersihin saja. Mana mungkin aku mengerjakannya sendirian," ucap Alex sambil memperlihatkan deretan giginya.

Angel tersenyum. Lalu ia meminum minuman yang sudah disiapkan oleh Alex.

"Jadi mau latihan dulu atau makan dulu nih?"

"Latihan dulu saja, kalau makan dulu yang ada malah jadi malas aku."

"Ok, kalau gitu kamu ganti baju dulu saja."

"Kita latihannya di mana?"

"Aku ada ruang gym sendiri di sebelah sana," ucap Alex sambil menunjuk.

"Oh ok, kamar mandinya di mana ya?"

"Di sebelah sana," unjuk Alex.

Angel mengangguk lalu ia membawa tasnya dan menuju kamar mandi. Alex menatap punggung Angel yang masih terlihat sambil terus tersenyum. Entah kenapa setiap kali melihat Angel hatinya selalu saja berbunga-bunga.

Alex memilih masuk ke dalam kamarnya dan ia juga akan mengganti pakaiannya lebih dulu, tidak mungkin kan mau latihan bela diri ia harus menggunakan pakaian santai. Nanti yang ada celananya bisa robek, bisa bahaya itu si.

Alex keluar lebih dulu dan Angel masih belum keluar juga dari dalam kamar mandi, Alex jadi penasaran apa yang sedang dilakukan wanita itu di dalam sana.

Alex menunggu Angel, ia dengan santai memainkan ponselnya dengan jari-jarinya. Memutar-mutarkan ponselnya sambil sesekali menatap pintu kamar mandi yang belum terbuka juga.

Tak lama pintu kamar mandi itu terbuka dan memperlihatkan tubuh mungi Angel yang sangat seksi. Pakaian olahraga yang Angel kenakan benar-benar memperlihatkan lekuk tubuhnya dan perut ratanya juga terlihat sangat jelas sekali.

Alex terpana. Wanita dihadapannya ini benar-benar sempurna sekali. Angel dengan pakaian khasnya saja terlihat sangat cantik bagaimana jika ia mengenakan pakaian yang lebih memukau lagi sudah pasti Angel akan terlihat seperti bidadari.

Alex tidak mengedipkan kedua matanya sama sekali sampai Ange sudah berdiri tepat dihadapannya ia masih terpana dengan kecantikan Angel. Rambut yang tadi terurai kini sudah ia ikat menjadi satu kenelakang, tulang lehernya yang sempurna membuat Alex menelan salivanya. Kalau saja Angel sudah menjadi wanitanya mungkin ia sudah terus mendekap tubuh Angel dan tak ingin melepaskannya.

Angel mengernyit. "Hei Alex ada apa? Apa ada yang aneh dengan wajahku?"

"Hah? Tidak ada kok!"

"Apa kamu benar?" tanya Angel lalu ia mengeluarkan cermin dari dalam tasnya.

"Tidak ada yang aneh, aku pikir hidungku sudah ke geser," ucap Angel.

"Hahaha," Alex tertawa dan Angel suka sekali melihat senyum manis pria tampan yang ada dihadapannya ini. Tatapan kedua mata mereka benar-benar membuat mereka menghentikan tawanya.

Semakin larut dalam pandangan membuat Alex perlahan-lahan mencoba mendekatkan wajahnya ke wajah Angel. Dan Angel pun sadar ia yang tadi sempat mendekatkan wajahnya juga langsung membuang wajahnya dengan malu-malu.

Salah tingkah, terjadi di antara mereka berdua. Wajah Angel sudah memerah dan Alex menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ayo kita mulai sekarang saja," ajak Alex dan Angel mengangguk.

Alex berjalan lebih dulu dan Angel mengikutinya dari belakang sambil melihat sekeliling apartemen Alex.

"Jadi yang aku bilang ada unit yang kosong itu tepat sekali disamping apartemen aku."

"Oh yang keluar lift ke kanan ya. Untuk ukuran sama segini juga luasnya?"

"Iya sama, tapi mungkin dalamnya agak beda karena tempatku sudah di renovasi," ucap Alex dan Angel mengangguk.

"Jadi kamu pikirin sja baik-baik ingin pindah atau tidak. Ya demi keamanan kamu saja si. Kalau disini lebih ketat saja untuk pengunjung benar-benar diperhatikan sekali."

"Nanti aku pikirin baik-baik deh."

Alex membuka pintu ruang gym-nya dan Angel masuk lalu menatap peralatan olahraga yang Alex miliki sangat lengkap sekali dan merk-merk yang ia punya semuanya memiliki kualitas yang bagus.

"Kita pemanasan dulu ya biar otot-otot kamu tidak sakit nanti."

Angel mengangguk dan ia langsung mengikuti gerakan Alex.

Alex terlihat sangat serius sekali, ia benar-benar membimbing Angel dengan sangat baik sekali dan Angel juga cepat tanggap sekali sehingga dirinya tak mengalami kesulitan sama sekali.

Alex melirik ke arah Angel. Ia melihatnya dan wajah serius Angel benar-benar membuat Alex tak bisa fokus dengan apa yang sedang ia lakukan.

Angel bingung karena tak ada pergerakan lagi dari Alex dan kedua mata cokelatnya kembali melihat Alex yang menatapnya dengan penuh cinta. Angel bisa melihatnya jika Alex memang menyukainya. Tatapan matanya benar-benar beda sekali.

"Eh sorry."

"Tidak apa-apa kita mulai saja lagi."

Setelah melakukan pemanasan Alex mulai mengajarkan gerakan mendasar dan setiap kali Alex menyentuh tubuh Angel ada getaran yang hebat di dadanya. Alex benar-benar mencoba menahannya jika ia ingin sekali memeluk Angel, mengatakan pada Angel kalau dirinya sangat mencintainya dan ingin sekali menjaga Angel, melindungi Angel dari semua musibah yang terjadi.

Dan setiap kali Alex mengajari Angel, ia akan merasa hatinya tidak normal sama sekali. Entah kenapa ia juga menginginkan pria yang sedang menyentuh tangannya ini. Tangan kekarnya begitu lembut dan Angel sangat menyukainya. Menyukai Alex yang begitu perhatian karena mantan kekasihnya dulu tak seperti Alex yang selalu ada untuknya setiap saat. Hati wanita mana saja pasti akan tergoyah jika menemukan seorang pria seperti Alex.

Bersambung