PESTA HALLOWEN DAN TEMAN LELAKI BARU
Peningkatan kemampuan para Muggle inilah yang membuat murid lain iri kepada kami, karena penyerapan dalam mempelajari pelajaran. Apalagi jumlah para Munggle sebutan mereka untuk orang luar, makin hari semakin banyak. Makanya ada protes untuk membatasinya atau memperketat karena ada kemungkinan dan kekhawatiran kami akan memberitahu dunia luar akan dunia tersembunyi ini.
Karena itulah banyak di antara kami lebih banyak bergaul sesama dibanding dengan murid lain. Tetapi tanpa di duga di musim gugur ini semua berubah, Kepala sekolah mengubah peraturan untuk para murid laki-laki dan perempuan untuk mencampur antara kaum muggle dan lainnya. Termasuk aku dan kedua temanku harus berpisah.
Aku keluar dari asramaku dan bergabung dengan murid lainnya, jadi satu muggle dan dua murid dari keturunan asli penyihir. Asramanya sama hanya penghuninya berbeda itu saja. Dua temanku yang baru namanya Karen dan Emily, level mereka pun sama denganku yaitu ke tiga. Bukan hanya asrama tapi juga kelas kami bercampur dan untungnya Ayumi sekelas denganku.
Ayumi cerita bahwa kedua teman barunya cukup baik, aku pun mengatakan hal yang sama tentang hal ini. Karen dan Emily memang menerimaku walau aku seorang munggle. Kali ini kami di ajak ke tengah hutan dan ternyata ada guru khusus memberitahu dan penjelasan tentang binatang legenda yang ada di dunia. Namanya pak Romus bertubuh kurus, hidung mancung dan telinga runcing. Dia memperlihatkan binatang yang ada di hutan tidak jauh dari sekolah dari naga, unicorn dan lain-lain yang hanya kami lihat di cerita buku dongeng nyata di depan mata. Memang tidak semua bisa dilihat, karena ada yang berbahaya juga.
Musim gugur ini, banyak sekali perayaan salah satunya perayaan Hallowen di dunia barat. yaitu perayaan untuk arwah tapi indentik dengan pengusiran iblis dan setan atau pun kekuatan jahat. Mereka melakukan berbagai macam tema hantu dalam kostum dalam perayaannya itu, termasuk pakaian nenek sihir dan berhidung runcing dan begitupun dengan tangannya dan memakai topi yang juga sama, itu menggambarkan bahwa semua seperti penyihir jahat padahal kami tidak seperti itu di dunia nyata.
Kami merayakannya dengan berdoa dan berpesta termasuk pernak-pernik labu yang di ukir tapi tidak menggunakan kosum yang seram malah seperti pesta dangsa saja. Ada tempat khusus di sekolah kami untuk menyelenggarakan pesta. Sebelum pesta di adakan, sebulan sebelumnya ada undangan yang sudah disebar ke seluruh murid.
Agar kami bersiap dengan pakaian yang akan di gunakan dipesta nanti. untuk level tiga seperti kami yang sudah bisa sihir tidak begitu sulit, tinggal merubah gaun biasa menjadi yang diinginkan. Semua dibiarkan berkreasi sendiri dan shir itu diperbolehkan. Tadinya aku ingin memakai kebaya tapi agak ribet karena ada dangsanya segala dan itu dipelajari juga sebagai bagian dari musik dan tarian.
Dan ketika pesta tiba, semua datang dengan gaun seperti para putri cantik dari kerajaan beraneka warna dan corak, semua tampak anggun sekali. Ketika aku hadir semua menatapku karena gaunku ada unsur batiknya dan itu sah saja kan? tapi tampak berbeda dengan yang lain. Rambut tetap digerai dan diselipkan bunga komboja seperti gadis bali.
"Ana kamu cantik sekali !" Ayumi dan temanku yang lainnya memujiku.
"Tetina kash, kalian juga cantik dan seksi !" jawabku. masing-masing mendapat kertas yang di ambil di depan pintu masuk.
Ini adalah pesta pertama yang aku hadiri dengan temanku, kami semua takjub dengan dekorasi ruangan pesta seperti beneran di istana raja.lengkap dengan lampu kristal makanan yang enak dan musik klasik.
--------------
"Perhatian kepada semuanya, ditangan kalian ada kertas yang bertuliskan pasangan kalian dan segera temukanlah! yang laki-laki ada nama perempuan sedang yang perenpuan ada nama laki-laki! ayo cepat mencarinya karena acara akan segera dimulai !" seru pembawa acara. semua melihat isi kertas yang ada nama pasangannya masing-masing.
Ada nama Daniel di kertasku dan aku mencari orangnya, terus terang wajahnya pun tak kutahui, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.
"Karennina ?" tanyanya, "Dari Indonesia ?" aku menatap lelaki tampan berambut hitam dengan mata biru langit.
"Iya betul, Daniel ?" tanyaku ia mengangguk.
"Kamu tahu aku dari Indonesia ?" tanyaku heran.
"Oh, aku pernah berlibur ke sana termasuk Bali !" jawabnya, tunggu rasanya aku pernah melihat dia, iya waktu di Bali. "Bunga itu khas sana kan ?" sambil menunjuk bunga putih yang ada warna kuning di tengahnya.
"Oh ini? iya betul !" jawabku.
"Oke, bila yang sudah mendapat pasangan bersiap! pegang tangan pasangan anda untuk berdangsa pertama !" kembali pembawa acara memberi tahu.
"Boleh ?" tanyanya sopan dan menyentuh tanganku, aku mengangguk.
Dan aku melihat semua temanku sudah mempunyai pasangan masing-masing termasuk Silvia yang beruntung dengan Mark. Kami pun berdangsa layaknya putri dan pangeran. Berpasangan dengan anggun dan indahnya, ditambah rangkaian bunga yang menjadi dekorasi yang semula kuncup mulai bermekaran dengan indah dan kupu-kupu berterbangan. Benar-benar hari Hallowen yang sangat berbeda.
Setelah berdangsa kami pun menikmati minuman dan makanan yang sangat lezat yang tersaji.
"Ana siapa pasanganmu ?" tanya Ayumi dan juga yang lainnya.
"Namanya Daniel! Silvia kamu dengan Mark wah serasi sekali !" pujiku.
"Ah biasa saja! tapi dia memang tipeku sih! aku suka lelaki yang seperti itu !" Silvia mengedipkan mata.
"Eh itu kan Daniel! anak seorang pejabat di kementrian sihir! keluarganya sangat disegani dan termasuk 10 keluarga sihir yang dihormati dan terhebat !" bisik beberapa perempuan yang berada di belakang kami sambil melirik ke arah Daniel yang sedang mengobrol dan membuatnya saling pandang.
"Ana !" aku terkejut ada suara lembut memanggilku.
"Ya ?" aku membalik dan Daniel memberikan gelas minuman kepadaku.
"Eh, terima kasih! anu ... ini teman-temanku !" ucapku dan memperkenalkan Ayumi dan lainnya.
"Ah, anu kami mau pergi dulu !" Amora mengajak yang lain untuk membiarkan kami berdua.
"Kamu mau makan apa ?" tawarnya.
"Tidak usah, ini saja sudah cukup !" aku menolak karena malu, apalagi semua menatap kami berdua.
"Tidak usah malu, ayo !" tanganku di tarik dan di bawa ke meja makanan. Sementara para perempuan tadi melotot dan terkejut.
"Daniel !" panggilku.
"Ayo pilih saja, apa yang kamu inginkan !" ujarnya sambil menunjuk deretan makanan yang enak dan lezat.
Akhirnya aku menyerah dan ku ambil donat bungkus coklat yang mengiurkan dan memakannya, astaga enak sekali! tiba-tiba Daniel tertawa.
"Kenapa ?" tanyaku heran.
"Aku suka wanita yang tidak pura-pura !" jawabnya sambil tersenyum.
"Apa maksud kamu !" tanyaku heran, tangan Daniel tiba-tiba terulur ke sudut bibirku dan dijarinya ada coklat menempel, muka ku memerah.
"Enak !" ucapnya dan dia memasukan jarinya kemulut.
"Jorok !" ucapku, dan mengambil tisu dan memberikan kepadanya dan ku ambil satu untukku, dia malah tertawa saja.
"Ayo, malam ini belum berakhir loh ! ayo kita berdangsa lagi, bagaimana setuju !" tetiak pembawa acara, disambut teriakan balasan dari semuanya.
Kami berdangsa semalaman sampai pukul 11 malam, kami pun berpisah dan pulang ke Asrama.
"Ana, kamu suka coklat ?" tanyanya, aku mengangguk dengan bingung kenapa ia bertanya seperti itu.
"Ini untukmu !" tiba-tiba dia menggunakan sihirnya dan memberikan sekotak coklat untukku.
"Terima kasih !" jawabku dan dia pergi.
"Ana kamu hebat !" ujar teman-temanku.
"Hebat apanya ?" tanya ku heran.
"Kamu bisa menggaet lelaki seperti dia !" jawab Silvia.
"Aku tidak melakukan apapun, bukankah itu karena kertas itu ?" tanyaku lagi. Semua tertawa.
"Ana kamu masih polos ternyata belum pernah pacaran ya ?" mukaku memerah dan mengangguk.
"Pantes !" semua tersenyum.
"Ya sudah ayo kita kembali ke asrama !" ajak yang lain aku mengangguk.
Aku sudah berganti baju dan keluar kamar, aku melihat Karen dan Emily sedang mengobrol.
"Kalian mau tidak ?" tawarku dan menyodorkan kotak coklat kepada mereka, mereka pun mengambilnya sedang aku menuju dapur mengambil minuman.
"Terima kasih !" ucap mereka dan aku memgangguk.
"Tapi kamu harus hati-hati !" ujar mereka, aku menatap mereka dengan heran.
"Kenapa emangnya ?" tanyaku.
"Di sekolah kita tanpa di sadari ada strata sosial sendiri ! Daniel termasuk salah satu anggota elit disini, sedang yang paling rendah ..... Maaf, para muggle !" jawab mereka, aku tertegun dan tak percaya.
"Ayolah, aku dan dia tak ada hubungan apa-apa !" kataku.
"Dia paling cuek dan cool ! diantara yang lain, bila dia memberikan coklat artinya kamu spesial! pacarnya bisa dihitung dengan jari !" ujar Karen.
"Oh begitu ..." aku terdiam tak menyangka.
Bersambung ...