Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 8 - 8. goodnight

Chapter 8 - 8. goodnight

8. Selamat malam

Venus yang telah tiba di kediaman Duke segera berjalan menuju kamarnya di gedung barat. Badannya yang hampir tidak sadarkan diri membuatnya mengerahkan seluruh tenaga yang tersisa untuk berjalan sediri keruangannya.

' ukh... Sedikit lagi '

Setelah berjalan melewati kordidor didepan kamarnya, pandangan mata Venus mulai menjadi gelap.

' hampir sampai, jangan jatuh disini. '

Sosok bayangan gelap didepan matanya bergerak cepat dan menangkap tubuh Venus sesaat sebelum Venus hilang kesadaran dan jatuh ke lantai.

Elliot yang berdiri didepan kamar Venus setelah beberapa waktu, melihat Venus berjalan dengan sempoyongan dengan memegang dinding disekitarnya.

' nona hantu, kenapa berjalan tanpa escort? '

Namun ada yang aneh dengan wanita didepannya itu, sepertinya wanita itu kelelahan dan hampir jatuh.

Dengan cepat Elliot berlari menangkap badannya.

" Nona... Apakah anda baik-baik saja? "

Wanita yang berada didalam pelukannya telah kehilangan kesadarannya.

Dengan perlahan Elliot mengendongnya keatas tempat tidur kamar wanita itu.

Wanita misterius yang ditemuinya dibar dan rumahnya membuatnya merasa bingung. Entah mengapa pikiran Elliot dipenuhi oleh wajah wanita itu.

' apakah karena matanya yang indah? '

Elliot tersenyum kecil mengamati wanita yang sedang tertidur itu.

" Nona hantu, tampaknya anda sangat kelelahan. Malam ini aku tidak dapat memberitahukan namaku sesuai janji"

Dengan pelan Elliot membelai rambut Venus yang tertidur karena hilang kesadaran. Setelah memastikan Venus baik-baik saja, Elliot mengecup kening Venus yang tertidur sambil berbisik.

" Beristirahat lah nona hantu, selamat malam. "

Setelah itu Elliot meninggalkan Venus yang masih tidak sadarkan diri dikamarnya.

******************

"Ukh... "

Venus yang terbangun dipagi hari merasakan lelah diseluruh tubuhnya.

' bagaimana aku bisa sampai dikamarku? '

Dalam ingatan Venus tadi malam, sepertinya dia hilang kesadaran ketika hampir sampai dikamarnya.

' apakah tanpa sadar aku merangkak sendiri kekamar? '

Venus yang saat ini menjadi Duke piero masih kebingungan dengan dirinya yang berada didalam kamar dengan baik.

Sekarang Venus tidak akan fokus untuk menemui ariel lagi, bertemu dengan pemeran utama wanita sangat berbahaya untuk hidupnya. Setidaknya sampai dia tahu perannya saat ini didalam dunia novel ini. Jika semuanya sudah jelas , Venus baru dapat bertindak.

Siang ini Venus berusaha keras menyelesaikan pekerjaan Duke yang menumpuk, tubuhnya yang lelah membuat Albert bertanya kepadanya berkali-kali.

' apakah tuan baik-baik saja? '

Wajah Duke yang sangat pucat membuat Albert cemas. Venus yang tidak dapat menjawab apapun hanya bisa tersenyum dan berkata dirinya baik-baik saja untuk menenangkan Albert.

Hari yang melelahkan dan kejadian yang tidak dia inginkan terjadi pada siang itu. Butler yang memberitahukan kondisi darurat Duchess yang mendadak tidak sadarkan diri siang ini membuatnya panik.

Dokter kediaman sedang memeriksa Duchess yang masih tidak sadarkan diri diranjangnya. Sesaat raut wajah dokter menjadi pucat setelah memberitahukan hasil pemeriksaan ya.

" Apa??? Duchess meminum racun? "

Venus terkejut dengan apa yang didengarnya dari dokter.

Rowan yang meninggalkan pekerjaannya begitu mendengar ibunya tidak sadarkan diri juga telah tiba dan mendengar penjelasan dokter.

Prang.....

Rowan memukul kaca kamar Duchess dengan ganggaman tangannya. Wajahnya yang penuh kemarahan dan matanya yang memerah membuatnya kelihatan sangat menakutkan.

" Brengsek!! "

Rowan berteriak dan tidak memperdulikan orang disekitarnya.

"Ro... Rowan. "

Venus mencoba memanggilnya. Darah merah terus mengalir dari tangan Rowan.

"Diam!!! Ini semua salah ayah, bagaimana bisa ayah membuat kami seperti ini. Akan kubunuh wanita simpanan itu!!!! "

" Tenang... Rowan!!! Tanganmu berdarah, dokter tolong rawat lengan rowan. "

Rowan segera mencabut pedangnya dan diarahkan ke leher Duke.

Venus yang terkejut, mata pedang telah menyentuh lehernya dan membuat sedikit luka.

' Rowan serius akan membunuh ku. '

Ksatria Duke segera mengeluarkan pedang untuk melindungi Duke.

Walaupun pedang Ksatria Duke mengarah kepada nya. Rowan tetap tidak menurunkan pedangnya.

"Jika Duchess tidak selamat. Aku akan membunuh ayah dan semua istri bahkan anak dari wanita simpanan ayah. "

" Ma... Maaf Rowan. "

Venus hanya dapat meminta maaf karena kesalahan yang tidak dia buat.

Ruangan itu menjadi tegang. Seketika Rowan mengusir Duke dari ruangan Duchess.

Rowan tidak ingin lelaki yang menyakitinya dan ibunya berada di ruangan itu.

' semua gara-gara ayah yang membawa wanita simpanan dirumah ini. '

Venus kembali keruangan kerja Duke. Sambil memerintahkan Albert untuk menyelidiki kasus racun yang diminum Duchess.

" Albert, tolong selidiki siapa yang memberikan racun kepada Duchess. "

" Baik tuan. "

" Dalangnya... Pasti salah satu dari wanita simpanan itu. Apakah menurutmu begitu Albert?  "

" Mohon maaf jika saya kurang ajar tuan, tetapi kasus racun ini bukan pertama kalinya. "

" Hah?? Bukan pertama kalinya?? "

Venus terkejut mendengar penyataan Albert.

" Wanita simpanan anda sering meracuni Duchess dan tuan muda. "

" Apa???? Sering? Apakah Rowan juga sering diracuni? "

" Benar tuan"

" Bagaimana mungkin ini terjadi? Apakah aku dulu tidak tahu siapa yang meracuni mereka? "

" Tuan tahu. "

"Tapi kenapa...? "

" Meskipun tuan tahu, tuan tidak memperdulikan mereka. Tuan terlalu menyayangi kedua wanita simpanan tuan. "

Seketika amarah Venus memuncak.

" Tangkap brigta dan Alicia, kurung mereka diruang bawah tanah! "

" Ta.. Tapi tuan"

" Ada apa Albert? "

" Sebenarnya Duchess juga sering mengirim racun dan pembunuh bayaran untuk Elliot. "

" Hah??? "

'Duchess juga meracuni anak perempuan simpanan itu? '

" Kenapa mereka bisa berbuat begitu albert? "

" Untuk menempatkan anak mereka diposisi pewaris Duke. "

'Ah... Begitu rupanya, Duke piero telah menciptakan keluarga neraka yang sempurna. '

" Apakah perlu saya tangkap nyonya brigta dan Alicia tuan? "

" Haaaahhhh.... Aku lelah, tunggu sebentar Albert. Untuk saat ini biarkan mereka di gedung timur dan putuskan kontak mereka dengan pelayan. Aku harus segera mengurus mereka. "

"Baik tuan. "

" Albert, pastikan tangan Rowan mendapat perawatan. "

*********************

Rowan yang terduduk disamping tempat tidur ibunya menatap sedih wajah ibunya.

Tangannya menggenggam tangan Duchess anna.

" Ibu... "

Rasa khawatir yang menyelimuti nya membuatnya tidak bisa berpikir dengan baik.

" Maaf aku tidak dapat melindungi ibu dengan baik. "

Sebentar sebentar rowan menempatkan telunjuknya dibawah hidung Duchess untuk memeriksa nafasnya.

Selama ini Rowan tidak dapat merasa lengah, racun yang sering diberikan kepadanya, pelayan yang disuap oleh wanita yang di bawa ayahnya, semua itu membuatnya membenci Duke piero,  ayahnya sendiri.

Duchess anna ibunya sangat membenci Duke dan wanita simpanannya. Walaupun rowan tahu ibunya juga sering mengirimkan racun dan pembunuh bayaran untuk membunuh adik tirinya, tetapi hati Rowan tetap tidak dapat menerima semuanya.

' mereka anak wanita rendahan! Hanya ibu lah Duchess dirumah ini. Wajar jika mereka mati dibunuh atau diracun oleh suruhan ibu'

Tetapi kali ini karena kurangnya pengawasan, ibunya terkena racun yang diberikan oleh wanita simpanan ayahnya.

Lucu sekali jika memikirkan Duke yang kejam sekarang ingin berubah, apalagi Duke bilang akan mengusir wanita simpanannya, Rowan mengepalkan tangannya yang terluka hingga darah kembali membasahi perban yang membalut tangannya.

Malam ini dengan pikiran yang sangat kacau, Rowan berjalan ke taman bunga tempat pertemuan dirinya dengan wanita misterius yang menamakan dirinya malaikat. Entah mengapa dia merasa ingin bertemu dengan wanita itu, setiap malam dia selalu kembali kesana menunggu wanita itu, namun nona malaikat tidak kunjung muncul.

' kau dimana nona malaikat, aku ingin bertemu'

Venus yang berjalan kearah taman malam itu berharap dapat menemui Rowan, hari ini Rowan terlah terluka parah. Kekhawatiran yang ada dalam dirinya membesar, tangan Rowan yang terluka dan Duchess yang keracunan membuat Venus merasa tidak tenang.

Venus melihat Rowan yang duduk termenung di kursi taman. Sepertinya Rowan tidak menyadari kehadiran Venus. Venus perlahan mendekatinya dan menyapanya.

" Hai tuan tukang kebun. "

"Ah"

Seketika Rowan melihat kearah Venus seperti tidak percaya dengan apa yang dia dengar, Rowan mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan venus, Rowan ingin memastikan wanita yang didepan matanya itu nyata dan bukan ilusi nya.

"Kali ini nona datang. "

" Iya tuan, saya datang untuk bertemu. "

" Baguslah, aku telah lama menunggumu"

Wajah Rowan terlihat sangat sedih, Venus melihat tangan Rowan yang dibalut oleh perban terlihat merah, sepertinya luka Rowan kembali berdarah dan membasahi perbannya.

Venus meraih tangan Rowan yang terluka.

" Tuan terluka, apakah tuan baik-baik saja? "

" Luka ini tidak sakit. "

Entah kenapa wajah Rowan terlihat sangat sedih.

" Tuan terlihat sedih, apakah tuan bisa berbagi sedikit kesedihan tuan untuk saya. "

Rowan melihat tangannya yang digenggam pelan oleh Venus. Tangannya yang terluka itu terasa hangat.

" Hari ini hal buruk telah terjadi. "

"...... "

Rowan melanjutkan perkataannya sambil memandang jauh kearah taman.

" Ada yang mencelakakan sesuatu yang berharga untuk ku. Aku merasa kesal pada diriku sendiri yang tidak mampu melindunginya. "

Air mata rowan mulai mengalir membasahi pipinya. Venus mengeluarkan saputangannya dan menghapus air mata rowan yang terus mengalir.

" Rasanya sangat sakit sekali, Bukan ditanganku yang terluka, tapi disini. "

Rowan menunjuk hatinya.

Hatinya yang sakit sudah tidak dapat menampung semua amarahnya. Walaupun tidak ingin menangis, entah kenapa air matanya tidak dapat berhenti mengalir malam ini.

" Kenapa kamu menangis nona malaikat? "

Venus tanpa sadar terus mengalirkan air mata melihat rowan yang menangis didepannya. Sambil menghapus air mata rowan, air matanya sendiri juga ikut mengalir.

Rowan mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Venus. Keduanya berhadapan sambil saling menghapus air mata.

" Aku merasa sedih melihat tuan begitu tersiksa dengan rasa sakit hati tuan. "

" Aku tidak apa-apa "

" Tetap saja, jangan menanggung semuanya sendiri tuan, hiks hikss.... "

Air mata venus masih terus mengalir.

" Jika saya bisa, saya ingin mengambil sakit yang dipikul oleh tuan. "

" Jangan menangis nona. "

Air mata rowan telah berhenti, rowan menatap wajah Venus dan membelainya dengan lembut. Perlahan-lahan rowan menghapus air mata Venus yang terus mengalir.

" Saya adalah malaikat pelindung tuan, saya akan berusaha untuk melindungi tuan. Saya berjanji. "

' iya, mulai saat ini aku akan melindungimu rowan. Aku akan menjauhkan hal yang menyakitimu. '

" Malaikat pelindung ku? "

" Benar tuan, mulai sekarang tuan tidak menanggung rasa sakit sendiri. Saya ada untuk berbagi rasa sakit tuan. "

Rowan terdiam sejenak dan menyandarkan kepalanya dipundak venus, rowan memejamkan matanya dan keduanya terdiam tanpa suara.

Dengan suara pelan venus berbisik kepada rowan yang memejamkan matanya.

" Mulai saat ini aku berharap tuan bahagia"

Perkataan itu tulus dari hati venus.

Rowan anak yang melewati hidupnya dalam keluarga Duke yang kejam, membuatnya tersiksa. Rowan telah berusaha untuk memikul beban yang cukup berat, rowan telah berusaha untuk melindungi ibunya. Kedepannya venus akan memastikan semua hal yang buruk dirumah Duke bisa dihilangkan olehnya.