Kirana hanya tersenyum miring mendengar ucapan pria munafik di depannya, tanpa menanggapi ucapan Rio Kirana mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam dari tasnya sebuah kado yang ia siapkan untuk Rio sejak lama. "ini untuk mu mas," ucapnya tanpa mengucapkan embel-embel kata cinta, ia bahkan menyerahkan kado di tangannya tanpa ekspresi apapun.
Kirana sudah berjanji pada dirinya sendiri dan demi kedua orangtuanya ia tidak boleh lemah, ia harus kuat, ia harus bahagia. Jika bahagianya bukan bersama pria ini maka ia akan menemukan bahagianya sendiri.
Tanpa mereka sadari di tengah kerumunan orang-orang yang mengelilingi api unggun terlihat seorang wanita menatap Kirana dengan sorot mata penuh kebencian, ia bahkan membuang mukanya untuk menghindari melihat pemandangan Rio yang tengah memeluk Kirana dengan penuh cinta. Hatinya terbakar, ia merasa cemburu.