Di Negara lain
Skylvs Gravity D'Angelo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi terbesar di dunia. Banyak proyek yang sudah mereka tangani secara global melalui beberapa cabang yang tersebar di beberapa negara baik itu proyek pembangunan dari pemerintah ataupun masyarakat lokal.
Skylvs Gravity D'Angelo berjaya di bawah kepemipinan Scoutt D'Angelo sebagai perusahaan konstruksi ternama, pria keturunan Rusia, Korea dan Indonesia itu selalu menjadi sosok inspirasi yang wajahnya selalu berseliweran di setiap sampul majalah bisnis. Sudah hampir lima puluh tahun ia mengelola perusahaan itu dan kini ia ingin menikmati banyak waktu luang bersama istri terkasihnya Karina D'Angelo yang selama ini selalu ia abaikan karena waktunya banyak tersita karena masalah pekerjaan membuat hubungannya dengan Karina sempat renggang hingga hampir berujung perceraian sekarang Scoutt akan secara resmi akan memberikan kursi kepemimpinan perusahaan Skylvs Gravity D'Angelo kepada putra semata wayangnya Sean D'Angelo. Ia yakin anaknya akan mampu membawa perusahaan ini menjadi lebih maju karena ia sendiri yang mengajarkan Sean bagaimana cara mengelola perusahaan dengan baik sejak ia masih belia.
Scoutt tidak peduli dengan ocehan keluarganya yang tidak setuju ia pensiun dini dari perusahaan karena alasan yang mereka gunakan sangat tidak masuk akal.
Mereka bukan menilai dari kinerja melainkan usia, secara usia Sean memang masih sangat muda namun secara mental dan intelektual Sean sudah lebih dari mampu memimpin sebuah perusahaan.
Hari ini suasana di aula perusahaan S'GD terlihat ramai, para staff dari seluruh bidang di perusahaan S'GD berkumpul untuk menyaksikan peresmian penggantian Presdir mereka. Mereka terlihat sangat antusias menyambut pemimpin baru mereka, terutama dari kalangan para wanita.
Mereka semua ingin melihat wajah putra Presdir Scoutt yang tampan dan memiliki fitur wajah sempurna, hidung mancung, sorot mata yang dalam dan tajam serta tubuh atletis nan seksi yang jarang sekali mereka lihat karena selama mereka bekerja Sean hampir tidak pernah menampakan wajahnya, ia pulang dan pergi melalui jalur pribadi yang di sediakan khusus untuk Presdir dan orang-orang terdekatnya.
Dengungan yang berasal dari microfon yang terletak di atas fodium di aula mengalihkan fokus semua orang, disana berdiri seorang pendiri Perusahaan SGD, Scoutt D'Angelo ia tampak begitu berwibawa.
"Selamat Siang" ucap Scoutt.
"Selamat Siang Presdir" jawab seluruh staffnya serentak.
"Mungkin beberapa dari kalian sudah mengetahui berita ini" ucap Scoutt menjeda ucapannya.
"Jadi saya tidak perlu berbasa-basi lagi, tujuan kalian di minta berkumpul di Aula yaitu untuk menyambut CEO baru di perusahan SGD kita ini, dia adalah putra ku Sean D'Angelo dan yang akan bertugas menjadi sekretaris Sean untuk membantunya untuk mengelola perusahaan ini adalah Yunxi Wang."
"Serta COO kita yang baru Alex Dmitri dan yang akan bertugas untuk menjadi sekretaris Alex adalah Siska." setelah menyelesaikan kalimatnya terdengar riuh suara tepukan dari seluruh staffnya menyambut CEO dan COO baru perusahaan mereka.
Betapa terkejutnya Siska karena dia dipindah tugaskan tidak lagi menjadi sekretaris Sean "apakah aku ada melakukan kesalahan," gumam Siska dalam hati tapi mengingat dia masih mendapat jabatan yang tinggi sepertinya ia di pindah bukan karena sebuah kesalahan.
Entah apapun alasan ia tak lagi jadi sekretaris Sean, Siska tidak peduli. ia sadar posisinya dimana, jika terlalu banyak bertanya bisa-bisa dia kehilangan pekerjaannya.
Sean lalu bangkit dari tempat duduknya berjalan ke depan fodium berhenti tepat di sisi sang Ayah. wajahnya yang dingin semakin tampan kala ia tersenyum ramah menyapa seluruh staff membuat kaum wanita mabuk akan pesonanya dan para pria iri padanya.
"Sean ada yang ingin kau sampaikan ?" Tanya Scoutt berbisik sembari menjauhkan mic dari mulutnya agar suaranya tidak di dengar oleh semua orang.
Sean segera menerima microfon yang di sodorkan oleh ayahnya "Halo semuanya." Suara riuh kembali terdengar kala para staff menjawab sapaan Sean.
"Tidak banyak yang ingin aku sampaikan pada pertemuan kita kali ini, aku harap kita bisa saling bekerja sama untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaan ini agar bisa lebih baik lagi, semakin maju perusahaan kita maka seluruh staff juga akan semakin sejahtera, Terimakasih" sapa Sean singkat.
Semua orang bertepuk tangan menyambut ucapan sean, semangat kerja mereka semakin bergelora kala mendengar kata semakin sejahtera karena kalimat itu berarti mereka akan mengalami peningkatan gaji.
Setelah Sean dan Alex memperkenalkan dirinya dan berpidato singkat seluruh staff kembali bekerja ketempat mereka semula. Begitu pun dengan Sean dan Alex Dmitri yang langsung kembali ke ruangan mereka.
******
Sean D'Angelo yang kini sudah resmi menjabat sebagai CEO perusahaan SGD sedang duduk di ruang kerjanya dengan tangan sibuk mengerakkan kursor sebuah iPad di tangannya.
Tok tok tok~
"Masuk" ucap Sean acuh tanpa melihat siapa yang datang.
"Tuan, hari ini kamu ada jadwal meeting dengan manajer dari setiap divisi sekitar 30 menit lagi" ucap yunxi Wang seorang keturunan China Jerman yang merupakan tangan kanan sekaligus sekretaris Sean. Ia meletakkan beberapa lembaran kertas sebagai bahan meeting yang akan di gunakan Sean nantinya.
"Ini materi meetingnya tuan" ucap yunxi sembari menjelaskan perkembangan rencana beberapa bisnis baru yang akan di kelola oleh Perusahaan SGD selain di bidang konstruksi.
"Hmmm... Kapan kita bertemu direktur Ivander Leonid ?" Tanya Sean
"Minggu depan Tuan" sahut Yunxi
"Ibu terlalu merepotkan" gumam Sean kala mengingat bagaimana gigihnya Kirana membujuk Sean agar perusahaan kecil miliknya di Indonesia perusahaan Star Aurora yang bergerak di bidang desain dan produksi pakaian dan perhiasan agar bisa di akusisi oleh perusahaan SGD.
Jadi ia bisa mengikuti jejak suaminya untuk pensiun dini dan memberikan semua tanggung jawab pada Sean. Walaupun ia selama ini tidak mengelola secara langsung melainkan di kelola oleh orang kepercayaannya Ivander Leonid.
"Tuan ingin berangkat kapan ?" Tanya Yunxi
"Jadwalku bagaimana minggu ini?" Tanya Sean tanpa menjawab pertanyaan Yunxi
Yunxi pun dengan cepat memeriksa seluruh jadwal Sean dan membacakannya "Hmmm... Limpahkan semuanya ke Alex, besok kita akan berangkat ke Indonesia" ucap Sean
"Baik Tuan, saya akan menyiapkan tiket pesawat dan memberitahukan kepada pak Alex Dmitri , Saya permisi keluar Tuan" ucap Yunxi sopan.
Sean menganggukan kepalanya tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari layar pipih di telapak tangannya, ia tengah sibuk mempelajari grafik saham perusahaan mereka.
Tanpa membuang waktu Yunxi segera menghampiri Alex di ruang kerjanya sebagai COO (Chief Operating Officer) dan memberitahukan perintah Sean serta mempersiapkan segala hal untuk keperluan Sean selama di Indonesia.
25 menit berlalu Yunxi kembali mengetuk ruang kerja Sean.
"Tuan, rapat sebentar lagi di mulai" ucap Yunxi mengingatkan Sean yang masih sibuk dengan Ipad di tangannya.
"Sisa berapa menit?" Tanya Sean
"Lima menit lagi rapat di mulai Tuan" jawab Yunxi, Sean pun segera bangkit dari tempat kursi menyambar jasnya dan segera memakainya, ia keluar dari ruangan di ikuti oleh yunxi.
Sejak gadis dalam mimpi itu hadir Sean jadi lebih banyak melamun dan merenung dan Sean selalu menutupinya dengan melihat grafik saham hanya sebagai tempat untuk mengalihkan fokus orang lain padanya, membuat mereka tidak pernah tau kalau Sean tengah melamun, melamun seperti sebuah kebiasaan baru untuk Sean apalagi ketika ia berada di kantor, sejak menjadi CEO tidak banyak pekerjaan yang harus ia lakukan terutama ketika ayahnya mengangkat tangan kanannya Yunxi menjadi sekretaris pribadinya dan Alex yang merupakan tangan kirinya menjadi COO untuk membantu Sean membuat Sean banyak memiliki waktu luang.
Seperti saat ini, Sean benar-benar kehilangan fokusnya pada materi rapat sehingga ia selalu membutuhkan laporan serta notulensi dari Yunxi.
Yunxi yang sudah sejak lama mengikuti Sean tanpa di beritahu dia sudah mengerti apa yang harus ia lakukan saat Sean kehilangan fokusnya seperti ini. Ia akan mencatat setiap poin penting yang di bincangkan selama rapat.