Seminggu itu tiba. Aku bahkan masih tidak memiliki jawaban yang permanen. Keegoisanku masih menetap. Mencintai seseorang di saat aku membutuhkan kenikmatan.
Tapi aku tidak akan mundur. Aku tetap menemui Sean. Ia sudah menunggu di pohon beringin itu sebelum aku tiba di sana. Dan aku langsung masuk ketika memastikan keadaan aman. Kuhela nafasku ketika sudah di dalam mobil.
"Jadi, kamu izin apa dengan kekasihmu itu?" tanya Sean mengajak berbicara.
"Nggak semua hal harus meminta izin," kataku padanya.
Oh ya, perlu kalian tahu, aku sudah mengurusi segala hal jualan online shopku sebelum pertemuan ini. Apa lagi aku tidak memakai sistem pakai COD ojek online, kurasa itu bisa di pertimbangkan nanti-nanti saja. Jadi aku hanya memakai jasa pengiriman ekspedisi.
"Wah, aku suka pemikiran itu. Wanita mandiri nggak harus selalu meminta izin," katanya menyetujuiku.
"Tapi aku sering jujur padanya tentang hal-hal yang kulakukan," ucapku lirih seraya menatap luar jendela mobil.