"Kenapa semalam kamu nggak bilang kalau pulang, Daisy?" tiba-tiba Gruda datang ke resepsionis saat aku sedang shift seorang diri. Aku menatap ke beberapa arah untuk memastikan apakah ada yang melihat kami atau tidak.
"Yah, aku agak nggak enak badan sebenarnya, maaf," kataku dan melanjutkan aktivitasku. Kulirik sekilas Gruda memakai dasi pemberianku. Tapi aku bersikap sangat biasa padanya.
"Hmm, omong-omong, kamu tahu dari mana aku pulang?" tanyaku karena baru sekarang pikiran itu terbesit dalam benakku.
"Marina. Dia bilang kamu pulang," jawabnya. Aku mengangguk padanya dan tidak membahas lebih jauh. "Marina itu temanku. Jadi jangan kamu pikir terlalu jauh," tambahnya.
Aku tertawa kecil dan tersenyum padanya. Mungkin ia mengira aku cemburu atau semacamnya saat aku tidak membalas ucapannya tadi. Padahal sama sekali tidak. "Kamu nggak berpikir aku cemburu, kan? Aku udah punya pacar, Gruda," kataku kemudian.