Aku menepuk pundak Winda dan mengusapnya. Saat ini dukungan untuk membuatnya semangat sangat berarti walau hanya menyerupai tangan kecilku dan telingaku untuk mendengarnya. Aku tahu bahwa tak sepenuhnya kehidupanku adalah tentang aku. Tentu saja ada orang-orang di dalamnya yang memiliki cerita banyak yang pastinya juga akan berefek ke aku.
Winda tersenyum mengetahui aku ada di sampingnya. Kadang kala ia menghela nafas. Bahkan terlalu sering hingga aku tak bisa menghitung.
"Jadi, kamu langsung merasa ilfeel atau semacamnya. Begitu?" tanyaku padanya.
Ia mengangguk. "Aku lebih ke kaget dan nggak nyangka. Mengenal banyak orang, sekalipun kamu belum menyentuhnya, ternyata banyak menyimpan berbagai misteri yang nggak kami tahu," ujarnya.