Entah jam berapa saat ini, yang jelas aku terbangun di kostku yang masih gelap. Hanya lampu kecil sebagai penerangan. Aku melihat jam menunjukkan pukul dua dini hari. Hal terakhir yang aku ingat adalah aku dihadang preman-preman dan Zen menyelamatkanku.
Di mana ia sekarang?
"Daisy, kamu terbangun?" suara parau miliknya yang kucari ternyata adai di dalam kostku. Aku melihat sekilas wajahnya dalam cahaya lampu kecil. Ia masih dengan pakaiannya, hanya saja sekarang Zen tidak dengan jasnya. Kedua lengan kemejanya ia lipat hingga siku.
Zen masih tampan dengan wajahnya yang tidak berubah. Lalu pandangannya… aku bisa melihat dan merasakan pandangan kerinduan padaku.
"Kamu di sini?" tanyaku memastikan lagi. Bisa saja aku hanya berhalusinasi.
"Ya, aku di sini. Apa kamu mau minum?" tanyanya.