"Oke. Kalau itu udah menjadi keinginanmu. Aku hanya ingin menyarankan yang terbaik," balas Raka.
"Makasih, tapi aku udah sama keputusanku, Raka."
Aku tahu semua orang menginginkan yang terbaik buatku. Tapi aku juga tahu bahwa menurut mereka baik, belum tentu nantinya aku akan merasa begitu. Aku, entah kenapa, walau menyukai Jeremy, aku masih ingin sendiri. Benar kata Winda, sendiri itu menyenangkan. Apalagi aku ingin meraih sesuatu yang belum kuraih.
"Raka, Ibu nggak tahu kan, tentang aku yang semalam sakit?" tanyaku padanya.
"Nggak. Jeremy benar-benar tahu apa yang kamu mau, dia cuma percayain ke aku dan minta tolong nggak bilang ke Ibumu," jelasnya.
Aku bisa bernafas lega kalau begitu. Berkat pengertian Jeremy, aku masih aman. Tapi ia juga membuatku merasa berpikir terus. Aku takut lebih menyakitinya dengan statusnya dan aku yang tidak jelas ini.