"Aku nggak merasa keberatan dengan semua ini, Dai. Aku-"
"Jeremy … tolong, mengerti posisiku. Aku hanya nggak ingin terlalu dekat dengan laki-laki untuk saat ini," jelasku memotong ucapannya.
Akhirnya aku dan Jeremy saling diam di jalan. Mobilnya berhenti tepat di depan rumahku. Aku mengucapkan terima kasih padanya dan meminta maaf atas segala ucapanku. Jeremy hanya membalasnya dengan senyuman lalu pergi setelahnya.
Aku, belum apa-apa sudah menyakiti hati seseorang. Entah apa yang harus aku lakukan saat ini selain hanya pasrah dengan keadaan.
Masuk ke rumah, Ibu tidak ada. Biasanya ia memang jam segini tidak ada, aku tidak tahu alasannya apa yang jarang di rumah di jam-jam segini, padahal hari sudah malam.
Sempat terpikir olehku untuk mencari pekerjaan yang lain. Mungkin aku harus mencoba di perkantoran. Lumayan jika ijazah sarjanaku terpakai untuk pekerjaan itu.