Waktu masih begitu siang. Dua orang yang masih bercinta itu tak juga menyelesaikan adegan erotis mereka. Seakan keduanya masih saling mencinta, mereka bahkan tak mau berhenti.
Keringat membasahi mereka hingga tetes keringat itu membahasi lantai. Bahkan keduanya seperti habis mandi yang tidak dikeringkan oleh handuk.
Tanpa pengaman dan tak peduli dengan resiko, Sean terus mendorong miliknya ke milik Daisy. Lenguhan, desahan dan teriakan kenikmatan itu memenuhi president suite. Tidak peduli jika kamar itu tidak kedap suara, yang jelas keduanya sama-sama puas.
Berbagai macam posisi sudah Sean lakukan bersama Daisy. Bahkan laki-laki yang pernah tidur dengan Daisy, kecuali Sean, tidak pernah seliarnya.
"Dua anak kamu bilang? Tapi kenapa masih mengetat? Hah?" erang Sean yang bergerak cepat.
Daisy sudah tidak bisa membalas atau menjawab pertanyaan Sean selain ia memohon lebih dari ini. Fokusnya hanya satu, menuju kenikmatan yang Sean berikan.
"Lebih cepat!" teriak Daisy.