"Aku nggak mau, Zen! Aku belum siap!" Tolak Aulin ketika Zen ingin mengajaknya menikah.
Sudah kesekian kalinya Zen mengajaknya namun jawabannya selalu sama. Hal seperti ini terkadang membuat Zen menjadi berpikir, apakah Aulin benar-benar mencintainya atau hanya sekadar seks yang ia butuhkan.
Zen menghela nafasnya. Ia seakan sudah lelah dan kemudian memasukkan lagi cincinya ke dalam tempatnya.
"Ok. Ini terakhir kalinya aku meminta. Next time, aku nggak akan meminta lagi," ujar Zen pasrah.
Aulin mendelik. Matanya menatap cincin yang Zen tadi akan berikan padanya, kemudian dimasukkannya.
"Zen … "
Zen tidak menanggapinya. Ia lalu meraih kunci mobilnya dan berdiri. "Aku harus pulang," ucap Zen dingin.
Tangan Aulin tiba-tiba menghentikannya. Zen tentu saja berhenti. Kedua matanya menatap Aulin yang menatapnya sayu.
"Maaf, aku mau menikah, tapi nggak dalam waktu dekat ini," ujar Aulin melembut.