"Jadi, ada apa, Lissa? Pasti Zen nggak tahu kamu ke sini, kan?" tanya Daisy pada Lissa setelah ia menyelesaikan susunan novel-novelnya.
Lissa terlihat memelintir pakaian dengan gugup. Niatnya tadi ia urungkan karena mendadak ia meras tidak enak pada Daisy yang begitu ramah padanya.
"Aku hanya ingin berkunjung, kalau kamu nggak keberatan, bagaimana kalau kita makan siang bersama?" tanya Lissa.
"Oh, begitu. Tapi sayangnya ini belum terlalu siang, Lissa. Tapi aku nggak masalah jika kamu mau makan denganku. Di kantin?"
Lissa mengangguk dengan senyuman. "Iya, di kantin."
Daisy pun berdiri dan meraih tas juga dompet kecilnya dengan isi ponsel dan hal-hal penting seperti uang dan kartu-kartunya. "Kalau begitu, ayo."
Lissa dan Daisy berjalan beriringan. Awal yang Lissa pikir akan canggung rupanya tidak begitu canggung ketika Daisy banyak bercerita beberapa hal padanya.