"Bagaimana operasinya? Berjalan lancar?" tanya Neva saat Zen kembali ke rumah Ibunya.
Zen duduk dan menghela nafas. Ia mengangguk dan merasa lega.
Neva tersenyum dan bersyukur berulang kali. Ia sangat menyayangi Daisy walau mereka sudah lama tidak bertemu. Ia bahkan tidak pernah sekali pun membenci Daisy.
"Rasanya … seperti masih menjadi istriku, Mam," ungkap Zen menghembuskan nafasnya.
Neva mendekat dan mengusap-usap bahu Zen. Ia lalu memberi isyarat pada anaknya agar berbicara pelan karena bisa saja Lissa mendengarnya dan merasa sakit hati nantinya.
"Semua sudah terjadi, Zen. Jangan terlalu lama berada di masa itu, ok?"
"Aku entahlah, rasanya selalu saja kembali ke namanya setiap waktu. Aneh, bukan? Padahal kami sudah memiliki kehidupan masing-masing," jelas Zen.
Neva tersenyum. "Apa kamu menemaninya sampai ia terbangun?" tanya Neva.