"Selamat, Daisy. Senang bekerja sama denganmu."
Uluran tangan Zen untuk menjabat tangan Daisy, Daisy balas secara professional.
"Sama-sama, Zen. Untuk detail desain nanti asistenku yang akan kirimkan emailnya. Aku harus kembali ke kantor," ucap Daisy.
"Daisy … apa kamu nggak ingin makan siang bersamaku?" tanya Zen sebelum Daisy benar-benar meninggalkannya.
Daisy tersenyum padanya dan berkata, "maaf, Zen. Aku nggak bisa. Di kantor ada banyak yang harus aku urus. Aku pamit pergi."
Zen membiarkan Daisy pergi setelah menolaknya secara halus. Ia hanya bisa tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat bagaimana Daisy menghadapi dirinya.
"Kamu memang berubah, tapi caramu memandangku sama sekali nggak berubah, Daisy," ucap Zen.
***
Nafas Daisy tersengal-sengal lepas ia bertemu dengan Zen di kantornya. Ia juga sama sekali tidak menyangka masih ada beberapa karyawan Zen yang mengenalinya dan bahkan masih menghormatinya seolah ia masih istri Zen.