Sepertinya perjalanan kami cukup terhalang karena kebocoran ban mobil. Raka sedang mencoba mengganti ban mobil tersebut sementara aku menemaninya duduk si sisinya.
Suasana sudah cukup dingin karena memang kami sudah memasuki wilayah puncak. Artinya ke vila Zen akan segera sampai, bukan?
Biar begitu, tubuhku yang masih lemah nyatanya tidak cukup kuat untuk berada di luar. Aku pun berniat meminta izin Raka untuk ke dalam mobil.
"Raka, apa aku bisa masuk ke dalam mobil?" tanyaku mulai menyelimuti diri sendiri.
"Kenapa? Sebaiknya jangan, ya. Karena akan nambah beban."
Aku mendengus. Bukan sebal, tapi karena aku tidak kuat dinginnya. Apalagi tempat ini sangat sepi.
"Di bagasi ada bed cover sama tikar. Kamu gelar di bawah pohon itu, ya? Nggak akan dingin, kok," ujarnya.
Aku rasa Raka tahu apa yang kubutuhkan dan kukeluhkan. Akhirnya aku mengambil barang itu dan menggelarnya persis seperti yang diperintahkan Raka.