Tangan Daisy menjadi tidak terkendali. Ia menarik tengkuk Ricky lebih dalam agar ciuman mereka semakin panas. Namun Ricky membelenggu kedua tangan Daisy hingga ia membawanya ke dinding.
Kedua tangan Daisy ia pegang ke atas kepalanya dan Ricky semakin memperdalam ciumannya. Ia menjelajahi bibir Daisy hingga sampai ke leher. Daisy mendesah nikmat dan ia memberontak untuk membebaskan kedua tangannya.
Namun sayang, Ricky lebih memilih Daisy tidak menyentuhnya sama sekali. Ia lebih senang jika Daisy terlihat tak berdaya sehingga ia bisa tetap melakukan aksinya.
Nafsu yang membara di keduanya seketika hancur lebur saat Firly, asistennya masuk. "Ah, ma-maaf ... saya akan keluar lagi," ucapnya menahan rasa malu.
Saat itu juga Daisy dan Ricky berhenti. Daisy menahan rasa malunya sementara Ricky membenarkan posisi pakaiannya yang hampir berantakan karena tangan Daisy.