Aku dan Jeremy saling pandang begitu mendengar suara Reina yang terdengar jelas meluapkan amarahnya. Aku berdiri dan mendatangi mereka sebelum Ibu dan Papa mendengar dan bertanya apa yang terjadi.
"Reina, apa-apaan sih, kamu? Aku baru pulang dan kamu bertanya macam-macam seperti ini," tanya yang ikut kesal.
"Raka, Reina... tolong kontrol suara kalian. Bisa-bisa Ibu dan Papa dengar. Selesaikan dengan cara yang benar," ujarku pada mereka.
Mata Reina mulai berair. Ia pun menatapku dan pergi ke dalam kamar meninggalkan Raka dan aku. Aku memejamkan mataku sebentar dan sepertinya sekarang waktu yang tepat. Jadi ketika Raka menatapku, aku membuka ponselku dan menunjukkan bukti itu padanya.
"Bisa kamu jelaskan?" tanyaku.
Raka terdiam beberapa saat sampai akhirnya ia duduk di teras. Kedua lengan panjangnya ia gulung ke atas dan dasinya ia kendurkan. Kemudian Jeremy ikut keluar menatap kami.
"Dia tahu, jadi kamu sebaiknya jelaskan selagi Reina di kamarnya," kataku padanya.