Entah angin apa yang membuat Zen datang ke rumah Daisy, yang jelas Daisy terkejut. Raut wajahnya berubah begitu melihat Zen masuk ke dalam rumahnya dan mereka saling berpandangan.
"Kamu mau aku temani atau ditinggal, Dai?" tanya Ama memecah keheningan.
"Hmm, tinggal aja, Ama. Aku nggak apa-apa," jawab Daisy serak.
Begitu Ama pergi, Zen melangkah menghampiri Daisy dan duduk di hadapannya.
Sebuket bunga berada di tangan Zen. Ia lalu menaruhnya di meja yang membatasi mereka. Daisy menaikkan satu alisnya, bertanya, "apa ini?"
"Untukmu, Daisy," jawabnya.
"Zen, kamu tahu aku nggak suka bunga, kan? Atau kamu sedang mencoba agar aku suka bunga?"
Lebih dari sekadar bodoh, Zen merutuki dirinya sendiri. Ia lupa bahwa Daisy tidak suka bunga. Mencoba untuk menahan rasa malunya, Zen mencoba bersikap biasa.
"Ya, aku sedang mencoba agar kamu suka bunga," jawab Zen seelegan mungkin.