Jeremy menghela nafasnya ketika ia mendengar Raka bertanya akan Daisy. Raka sudah bisa menebak apa yang baru saja terjadi di antara mereka.
"Belum pasti," jawab Jeremy sibuk menuangkan jus jeruk yang selalu tersedia di kulkas Daisy.
"Kenapa lagi? Bukannya kalian—"
"Stop, Raka! Jangan diteruskan. Gue malu!" sela Jeremy dengan rona memerah di wajahnya yang putih itu.
Raka menahan tawanya dan ia memperhatikan Jeremy untuk menggodanya. Hal itu sudah sering ia lakukan lantaran keduanya sudah dekat satu sama lain seperti kakak adik. Apalagi Raka yang paling mendukung Jeremy untuk menggantikan Raja.
"Ka... Berhenti. Oke, gue bercinta sama dia. Dan ya, gue rasa dia masih punya perasaan yang sama," akhirnya Jeremy mengatakannya.
Raka mengangguk-anggukkan kepalanya dan berhenti memberi cengiran kudanya pada Jeremy.
"Sepertinya lo harus berusaha lebih lagi. Daisy nggak mudah ditaklukkan hanya dengan bercinta. Lo pahamlah maksud gue," kata Raka menasihati.