Aku tersenyum dan mengangguk padanya. Benar, dia yang di maksud Jeremy adalah anakku. Sepertinya ia mulai merespons setiap sentuhan dari seseorang yang ia sukai.
"Sepertinya dia senang dengan usapanmu," kataku pada Jeremy.
"Kalau begitu, aku akan sesering mungkin mengusapnya."
Rasanya aku sangat senang sekali bisa merasakan tendangan ini. Kupikir ini terlalu dini atau akunya saja yang tidak tahu?
Sampai restoran kami pun mulai memesan makanan dan menikmati kebahagiaan yang baru saja terjadi. Aku sangat senang dengan perkembangan ini.
Kemarin setelah akhirnya memutuskan cek kandungan ke dokter, dokter Margaret sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat aku datang bersama Jeremy. Karena biasanya dokter Margaret tahu aku datang sendiri atau dulu selalu bersama Raja.
"Kamu semakin sehat, Daisy. Setelah ini aku pengen memberikan hadiah buat si kecil. Jadi, jangan menolak, oke?" katanya dengan semangat.
"Eh? Sesemangat itu?" tanyaku padanya.