"Aku tahu kamu akan datang padaku, Rei," katanya di telingaku.
Kami sudah telanjang dan hanya berbalut selimut di kamarnya saat akhirnya aku dan Raja bercinta. Aku melepas kesucianku padanya, pada adik dari kekasihku. Ini adalah sesuatu yang buruk dan aku pasti akan menghadapi ini cepat atau lambat.
"Bagaimana kamu tahu?" tanyaku padanya.
"Tubuhmu mengatakan itu," jawabnya.
Aku menahan rasa maluku karena tubuhku benar-benar membuatku ketahuan tentang apa yang kupikirkan. Aku menyusuri jemariku pada perut Raja yang berbentuk itu. Ia sedikit melenguh sedikit dan aku tersenyum.
"Apa kamu nggak memikirkan bagaimana jika Raka tahu?" tanyaku.
"Aku memikirkannya. Tapi bukan sesuatu yang harus diperbesar. Kita melakukannya atas mau sama mau, kan?"