Chereads / Ketulusan sang anggrek pilu / Chapter 4 - Part 04 : Rasa bersalah

Chapter 4 - Part 04 : Rasa bersalah

"Aku hanya tidak menyangka kalau si tua tidak tau diri itu melakukan hal sekejam itu. Tapi, bagaimana mungkin kakek? "

Sayangnya, gina cuma bisa terdiam. Hingga..

" kedua saudaraku menyaksikan pembunuhan dan perampokkan yang menewaskan 2 orang lansia. Mereka mendapatkan luka tusukan 6 kali dan luka sayatan di kedua lengan hingga sampai ke pergelangan tangan. "

"Gina. Bisa tolong ambilkan air minum? "

" baik kakek. "

Merasa bahwa ini akan menjadi pembicaraan yg kurang pantas, gina lebih baik menuruti permintaan kakeknya dan segera menuju ke dapur.

Hingga..

" nak aldo.

Apa menurutmu nak rio masih... "

" begitulah.

Kami sekarang sama sekali tidak punya siapapun.

Tapi, aku tidak habis berpikir kalau si payah rio itu mau bunuh diri sambil bawa bayi pula. " kesalnya.

Kakek itu malah menggenggam tangannya.

" kakek percaya kalau kalian berdua bisa menghadapi masalah yang begitu mengerikan.

Tapi..

Maukah kalian berdua mendengarkan permintaan dari kakek yang malang ini "

" apa itu? "

Namun begitu ia telah mendengar permintaan dari kakek itu, kondisinya malah menjadi buruk hingga ia akhirnya tidak sadarkan diri.

-----

( " aku tidak tau harus percaya pada siapa.

Tapi... " )

" ( kakek itu bilang dia punya penyakit yang tidak bisa di sembuhkan.

Tapi dia tidak mau memberitahukan kondisinya pada cucunya.

Jadi menurutmu, gimana? haruskah kita menolong kakek itu? atau.. ) "

-----

" gina... "

" iya. "

" soal kedua saudaramu... "

Gina menggelengkan kepalanya seakan ia sudah mengerti.

" tidak apa – apa kok...

ini bukan salahmu ataupun salahnya aldo.

tidak perlu khawatir. "

" gina. "

" iya. "

" apa kau... tidak membenciku.

kau mungkin membenciku karena aku anak dari orang yang telah... "

" itu tidak benar... "

Seketika gina menggenggam tangannya Rio dengan penuh rasa cemas.

" dengarkan aku rio.

itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan mu, ataupun Aldo juga.

apapun yang ayahmu lakukan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kalian berdua. "

" gina... "

" aku mungkin masih belum memaafkan atas apa yang telah dilakukan oleh ayahmu.

tapi aku tidak bisa memarahi orang yang telah terpuruk sangat dalam karena perbuatannya.

aku mohon, jangan menyalahkan dirimu sendiri hingga mau mengakhiri hidup lagi. "

Gina mengatakan itu hingga ia tidak sadar kalau sekarang ini dia menangis.

Rio langsung menghampirinya dan memberikan pelukan yang tenang.

( maaf sudah membuat mu khawatir. gina )

" Rio... "

" tidak apa-apa... aku juga tidak tau harus apa dan harus bicara ke siapa lagi..

terimakasih, berkatmu... aku tidak akan berniat bunuh diri lagi. "

" rio. "

Sayangnya Rio merasakan rasa sakit yang begitu kuat.

" Rio... kau kenapa? "

" gina... kepalaku... sakit... "

" tenanglah Rio. tubuhmu panas.

kembalilah berbaring, akan ku siapkan air hangat.

tunggulah sebentar. "

Khawatir akan terjadi sesuatu, gina berlari ke dapur untuk menyiapkan air panas. Sayangnya, rio sudah kembali tak sadarkan diri.