"Kakek!"
Gina menyadari kalau suara teriakan itu adalah kakeknya. Sontak ia bergegas keluar dan segera menghampiri kakeknya.
Rio ingin sekali ikut, namun.. ia masih dalam keadaan lemah. Untuk berdiri saja, ia belum mampu.
~~○○~~
Begitu gina sampai.. ia sangat terkejut bahwa apa yang ia lihat begitu berantakan. Padahal rumahnya sederhana.
Terlepas dari itu, ia sangat mengkhawatirkan kakeknya dan juga anaknya rio. Ia terus mencari..
Hingga akhirnya, ia terkejut karena melihat kakeknya telah terbunuh bersimbah darah akibat luka tebasan. Namun ia melihat kalau kakeknya masih memegang bayi.
Sang bayi terus menangis.
Karena tidak tega, gina bergegas menyelamatkan sang bayi tersebut.
Meskipun ia terus dianiaya, ia terus melindungi sang bayi agar tidak direbut.
Disaat ia hendak ditusuk..
Sesuatu yang tak di duga terjadi.
Meskipun tubuhnya lemah, ia mampu melindungi gina dan membiarkan punggungnya di tusuk.
"Rio!"
Gina terkejut. Namun seketika, ia menyadari kalau saat ini..
"Hey! Hanya karena lemah, bukan berarti kalau dia tidak pantas untuk hidup. Tapi kau malah membunuh kakeknya dan sangat ingin membunuhnya supaya kau bisa bebas melakukan sesukamu. Kau tidak lebih dari pengecut."
Teriakannya yang disertai dengan amarah membuat orang yang menusuknya menerima tinju yang begitu kuat hingga tak berdaya. Tidak hanya itu, ia terus memukul tanpa henti hingga tangannya berdarah.
"Aldo. Kumohon hentikan! Kau tidak perlu marah dan membuat tubuh rio terluka lagi. Maafkan aku."
Teriakan dan juga pelukan dari gina membuatnya berhenti dan sadar kalau ia telah melakukan hal yang sangat buruk.
Meskipun begitu, orang yang ia pukul masih terlihat bernafas, walaupun penuh dengan luka lebam dan berdarah.