Chereads / Ketulusan sang anggrek pilu / Chapter 5 - part 05 : meraih perasaan..

Chapter 5 - part 05 : meraih perasaan..

~~○○~~

Disaat ia sadar, ia melihat kalau saat ini sedang di kompres.

Meskipun begitu, ia tidak mengira kalau sebenarnya hari sudah malam. Terlebih..

"Gina!"

Namun disaat ia hendak bangun, gina dengan sigap melarangnya dan menyuruhnya untuk segera kembali tidur.

"Berapa lama aku pingsan?"

"Hanya setengah hari. Kau tidak perlu khawatir, rio." Katanya sembari mengambil kompres dan menggantinya dengan yang baru.

Ia terdiam setelah mengetahui akan hal itu. Terlebih, ia merasa kalau gina terus memperlakukannya dengan normal.

"Gina."

"Iya!"

Ia sempat bingung harus berkata apa. Hingga akhirnya, ia memberanikan diri.

"Menurutmu. Apakah aku.. bisa menjalani kehidupan normal?"

Mendengar itu, sontak membuat gina heran.

"Kenapa kau mengatakan seperti itu, rio?"

"Setelah apa yang aku lalui. Bahkan sampai anakku.. maksudku, aku merasa belum siap untuk hal itu. Menjalani kehidupan.."

Namun belum selesai bicara, mendadak gina memegang tangannya.

"Rio. Kalau kau sudah memutuskan untuk melanjutkan hidup, kau tidak perlu buru-buru untuk memutuskan langkah selanjutnya. Pikirkanlah dengan perlahan, maka kau akan tau langkah berikutnya."

Entah kenapa, apa yang dikatakan oleh gina terasa begitu tentram.

Tanpa disadari.. hal itu membuat rio merasakan rasa sakit kepala yang muncul tanpa sebab.

Rasa sakit itu seperti habis mengalami benturan yang kuat.

Anehnya..

~~○○~~

"Rio. Kau tidak perlu menanggung rasa bersalah yang begitu menyakitkan ini. Biarkanlah kami yang akan menghancurkan semua beban berat yang kau pendam. Kau hanya perlu melakukan apa yang menurut hatimu katakan. Karena hatimu sangat menginginkan akan suatu harapan yang bisa menyinari jiwamu."

~~○○~~

Bagaikan kabut yang awalnya terhalang akhirnya mulai menghilang, entah kenapa.. suara itu, suara yang ia dengar disaat rasa sakit itu menyerangnya.. terdengar tidak asing baginya.

Meskipun ia sudah bisa tenang, namun kenyataannya bahwa apa yang menimpanya tadi telah membuatnya menjadi pucat dan juga lemah. Ia seperti kebingungan.

Sayangnya..

Tak berselang lama, mereka mendengar suara tangisan bayi. Tidak hanya itu, mereka juga mendengar suara teriakan seseorang, dan juga..