"Maafkan aku. Karena aku, banyak warga Kerajaan Floe yang terluka."
"Minta maaf?! Itu sama sekali tidak berguna. Yang harus Anda pikirkan adalah bagaimana cara untuk segera keluar dari sini. Dengan begitu banyak hal yang bisa diperbaiki, Peri Lala."
"Kalau aku bisa, aku juga ingin keluar dari sini. Sayangnya, tak ada yang bisa aku perbuat …." Sendu suara Peri Lala membalas ucapan prajurit itu.
"Kalau begitu … kita semua hanya akan berpasrah dengan semua keputusan yang buat oleh Ratu Lili. Seandainya Anda melihatnya, sudah pasti akan menangis. Banyak hal yang sudah berubah dan menyimpang. Padahal, baru beberapa pekan setelah penggantian pemimpin Kerajaan Floe."
"Aku tahu …."
"Lalu, tak adakah usaha?!"
Peri Lala masih menjawabnya dengan sabar meski ia tengah disudutkan. "Lihat kondisiku sekarang? Apa ada yang bisa aku lakukan? Kalau ada … tolong berilah sebuah ide agar aku bisa menimnbangnya. Aku hanya tingga menunggu hukuman mati itu benar-benar dijatuhkan …."