Akhirnya Sofi memutuskan untuk langsung menghubungi Cindy melalui panggilan telepon. Itu jauh lebih cepat untuk diberitahukan. Bisa saja bila melalui pesan singkat, pesannya terlambat dibaca. Satu, dua, hingga tiga kali. Panggilan itu tak kunjung diangkat. Sofi menjadi cemas, jangan-jangan Cindy bahkan sudah dalam perjalanan atau sudah berada di rumah sakit. Itu tak boleh terjadi.
"Hayolah … cepat angkat teleponku, Cindy … apa yang sedang kamu lakukan sekarang?" Sofi mulai khawatir. Ia masih terus mencoba menghubungi Cindy sembari turun dari mobil dan menguncinya. "Ha-halo … Cindy! Cindy … dengarkan aku baik-baik. Aku tak akan berkata banyak. Intinya adalah, jangan ke sini hingga satu jam ke depan. Ibu dan aku sedang berada di rumah sakit. Aku akan menghubungimu lagi setelah keadaannya sudah memungkinkan, oke?" Setelah memberitahukan semua itu, Sofi langsung menutup panggilan dan segera menyusul ibunya agar tak terlihat mencurigakan.
Sementara itu ….
"Siapa?"