"Aish! Sama sekali tidak ada kemajuan di sini. Kok aku jadi kesel ya?"
"Hahaha! Kak Sofi tenanglah. Ini tidak akan berlangsung selamanya bukan?"
"Iya, tapi sampai kapan?"
"Hihihi, tidak tahu, entahlah … bagaimana menurut Pak Sopir? Lihat, Kakakku sudah sangat gelisah. Mestinya yang kesal sekarang adalah Pak Supir. Ia masih harus berkonsentrasi dengan kemudi. Kita hanya perlu duduk dan menunggu saja."
"Iya aku juha tahu …."
"Makanya, tenanglah, Kak. Aku kan juga sudah bilang kalau sudah sangat siap dengan hukuman dari Ibu …."
"A … baiklah, aku akan bersikap lebih tenang sekarang." Lalu, Sofi memutuskan untuk diam saja. Ia menyandarkan tubuhnya lebih rileks, bahkan mengangkat tangan dan menaruhnya menutupi matanya. "Mungkin sekalian aku bisa tidur dulu beberapa menit atau mungkin lebih dari tiga puluh menit. Bangunkan saja aku saat sudah sampai di rumah sakit."