Cindy masih berada di dapur sebelum akhirnya ia kembali menyelesaikan cucian ronde kedua. Ia meninggalkan kucing putih menikmati makan siangnya di dapur. Lalu, ia menunggu pakaian itu siap untuk dijemur. Waku terus berlalu, tepat empat puluh menit kemudian ia mengeluarkan baju dari mesin dan membawanya ke lantai dua. Ia sempat menoleh sebentar kea rah kucing putih seakan menawarkan apa kucing itu mau mengikutinya atau tidak. Ya, semacam penawaran tidak langsung.
"Meong …."
"Meong, ayok! Ke atas. Aku takut tiba-iba Ibu pulang dan menemukanmu di sini. Sebenarnya tidak apa-apa, sih … hanya saja … ah susah aku menjelaskannya. Suasana hati Ibuku sangat mudah berubah-ubah."
"Meong …." Kucing itu lalu mengikuti Cindy di lantai dua.
"Aku senang kamu memutuskan untuk mengikutiku. Oke, aku akan mulai menjemurnya sekarang. kamu tenanglah di sana."