Cindy baru saja selesai mandi. Ia tahu, saat kembali ke rumah, sudah ada tugas yang diberikan ibu tiri padanya. Terkesan tak adil memang, terlebih lagi, ia bahkan tak sempat melihat wajah ayahnya saat sudah berada di rumah sakit. Lalu, Sofi juga mendapat masalah karena memberitahukannya untuk datang ke rumah sakit tadi pagi. Jelas sekali, Cindy mulai merasakan sesuatu yang sedikit mengganjal.
Perlakuan serta setelah membicarakan tentang warisan semalam pun kembali masuk dalam pikiran Cindy. Bukannya ingin menuduh, hanya saja hal yang seperti ini sudah mirip denga dongeng yang sering dibacakan oleh ibunya sewaktu kecil dulu. Cindy melihat pantulan dirinya dicermin, cantik.
"Jangan mentang-mentang namaku Cindy, aku memiliki nasib seperti Cinderella ... tolong, jauhkan marabahaya dari Ayahku."