"Kenapa gak ada foto keluarga?"
Nia membatu. Gadis itu menggigit bibir, tak tahu harus menjawab apa. Rasa takut menyeruak, menggerogoti pikiran. Bagaimana jika Kevin menjauh jika dia jujur? Bagaimana jika dia akan memandang Nia dengan tatapan jijik? Semua pikiran negatif membuat kepalanya pusing. Ia berpegangan pada gagang kulkas agar tidak jatuh.
Kruuk
Nia mengerjap. Pendengarannya menajam. Suara apa itu tadi? Apa dia tidak salah dengar? Yah, melihat ekspresi terkejut diiringi pipi yang sedikit memerah dari lelaki di depannya, Nia bisa yakin bahwa dia tidak salah mendengar. Gadis itu tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa kecil melihat bagaimana perut Kevin baru saja mengkhianati lelaki itu.