Kedua pundak rapuh sang gadis tampak sedikit menegang ketika Kevin menyentuh kepalanya. Perlahan tapi pasti, Nia memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya. Pemandangan Kevin yang tersenyum menenangkan padanya langsung membuat hati Nia tenang. Tapi di saat bersamaan, membuat gadis itu tidak bisa menahan air matanya untuk tidak menetes.
"Kevin."
"Yes babe, it's me. Lets get out of here~"
Setelah mengucapkan itu, Kevin berinisatif mengangkat tubuh Nia dan membawa gadis itu ke dalam gendongannya. Tanpa memedulikan seragamnya yang ikut basah sebab bersinggungan dengan seragam yang Nia kenakan.
Kevin membawa Nia pergi dari toilet itu melewati semua orang yang masih berkerubung di depan toilet. Kepergian mereka juga menegaskan satu hal di hati semua orang. Bahwa tak peduli apa yang orang katakan, Kevin mencintai Nia tanpa syarat dan itu adalah fakta.
#
.
.
.