Seseorang pernah berkata bahwa dunia itu adil seadil adilnya. Ketika mendengar kalimat itu, seorang gadis tampak tidak setuju namun tak mampu mengungkapkan ke tidak setujuannya dengan kata. Sebab selain dirinya, dia tidak bisa menemukan orang yang juga memprotes ungkapan tersebut.
Dia ingin sekali bertanya, jika dunia memang adil lalu kenapa ada orang seperti dirinya yang mendapat banyak penderitaan tanpa dia minta, tapi harus berusaha sangat keras untuk sebuah kebahagiaan hingga menangis pun rasanya sulit?
Bahkan setelah pada akhirnya kebahagiaan itu didapatkan, dia tetap tidak bisa menahannya lebih lama. Kenapa penderitaan sama seperti keabadian dan kebahagiaan sama fananya dengan kehidupan? Dia ingin bertanya. Tapi hingga hari ini sang gadis masih belum bisa menemukan orang bisa dia berikan pertanyaan tersebut.