"Oke. Sekarang Papah tanya, pacarmu anak orang kaya atau bukan?"
"Kenapa? Emang penting yah?"
"Penting. Sangat penting. Kalo dia anak orang kaya, kamu boleh pacaran dengan dia, sampai nikah juga gak apa-apa. Tapi kalo bukan, tinggalkan sekarang juga."
Chandra pria matrealistis sejati. Dia hanya mengizinkan anaknya mencintai orang kaya. Kalo orang menengah apalagi kurang mampu, hempas saja. Melihat pun tak sudi. Dia tak akan mengizinkan meski anaknya nangis darah.
Kepalan tangan Kevin mengencang sampai kukunya memutih. "Tinggalkan kata Papah?" tanya Kevin dengan nada rendah penuh amarah. Kevin mendongak, menatap Chandra. Tatapan pemuda itu terlihat tajam, menusuk, dan penuh kemarahan.