Suara decitan terdengar saat mobil berhenti di depan rumah yang memiliki halaman depan luas, dengan beberapa pohon rindang berdiri kokoh di samping kanan dan kiri halaman, memberi kesan sejuk untuk rumah bertingkat dua itu. Nia turun dari mobil lalu membuka pagar setelah memastikan si kembar tak terlihat lagi.
"Hah memalukan, kenapa kamu ceroboh begitu Nia?" Nia menggelengkan kepala saat teringat dirinya yang mengatakan perasaannnya terhadap Kevin di depan Raras.
Ia menepuk-nepuk pipi yang kembali merona, berharap ingatan itu segera hilang dari memori. Walau tak berhasil sama sekali, justru ingatannya semakin jelas dan memunculkan paras Kevin yang terseyum lebar saat mendengar penuturannya.
"Aaaaa berhenti memikirkannya!" teriak Nia memukul kepalanya sendiri.