"Kau takut apa? Wahai pelaku pembegalan."
Tiara memaksakan senyum yang mana malah terlihat seperti sebuah ringisan. "Apa yang kau katakan?"
Mela masih mempertahankan senyum miring seiring dia berjalan semakin dekat ke arah Tiara. Tangannya menyilang di depan dada, dan saat dia berada tepat di depan gadis berkulit sawo matang itu senyumannya menghilang. "Kau mungkin bisa membodohi si Nia itu, yeah memang karena dia bodoh. Tapi kau tak bisa menyembunyikan kebusukanmu dariku, dasar jalang."
"Aku tidak tahu apa yang kau katakan, Mela," ujar Tiara masih mempertahankan senyuman serta wajah polosnya.