"Apa-apaan kalian?!" teriakan perempuan menggelegar di taman Rumah sakit. Kedua remaja di kursi panjang berwarna putih sontak menoleh ke belakang, dilihatnya seorang gadis berkulit coklat dengan rambut sedada bergoyang seiring dengan kakinya yang melangkah cepat.
"Gak malu mesra-mesraan di rumah sakit?" hardiknya. Gadis itu memicingkan mata ke wajah datar Nia. Ia mendorong kasar Nia hingga gadis itu terjatuh dari kursi lalu duduk di samping Kevin.
"Mela! Kamu yah dateng-dateng rusuh!" maki Kevin menatap tajam Mela. "Tahu nih. Tiba-tiba teriak. Gak tahu etika banget teriak di Rumah sakit," sinis Nia.
Mela hanya bungkam seribu bahasa, tak menggubris ucapan Nia. Mata coklat gelapnya beralih pada lengan Kevin. Diraihnya lengan terperban itu, tatapan yang awalnya penuh amarah kini berubah penuh sedih. Hatinya sesak melihat orang yang dicinta terluka.